Menurut Marianna, kemarahan bisa menjadi indikator depresi yang paling mudah dikenali dibandingkan rasa sedih atau murung.
“Kesedihan lebih berat untuk dirasakan. Sedih adalah tahapnya dan marah adalah aksinya.
Jadi, terkadang orang mengalihkan untuk tidak merasa sedih, tetapi sebaliknya, amarahlah yang terpancing,” pungkasnya.
Yuk Sahabat NOVA kita mulai latih diri untuk mengrontrol emosi.(*)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Source | : | The Huffington Post |
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR