Seperti sempat diberitakan, awalnya Brigadir S tidak mengakui telah menembak komandannya sendiri malam itu. Namun penyidik melakukan pemeriksaan berulang-ulang hingga akhirnya S mengakui perbuatannya.
Selain itu, kepada S juga dilakukan uji kebohongan atau pemeriksaan dengan alat lie detector.
"Ada pertanyaan dari petugas dan petunjuknya ada di mesin listriknya, dia berbohong," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto menjelaskan mekanisme uji kebohongan terhadap S yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Rikwanto mengakui jika sejak awal hingga pekan lalu, S masih bersikeras dan bertahan jika dirinya tak menembak.
"Saat ditanya apakah saudara melakukan penembakan, jawabannya tidak. Tapi dialat lie detector tidak mendukung artinya bohong," ujar Rikwanto lagi.
Uji kebohongan terhadap Susanto sendiri dilakukan hingga dua kali dan penyidik akhirnya memantapkan Susanto menjadi pelaku penembakan AKBP Pamudji, Kepala Yanma Polda Metro Jaya.
Laili
KOMENTAR