Setelah kunjungan ke Budapest. Diana kembali melakukan tugasnya sebagai anggota Kerajaan Inggris ke berbagai tempat dan sejumlah kegiatan penting yang harus dihadirinya pada tahun 1992. Salah satunya adalah perjalanan seorang diri (solo trip) Diana ke Mesir.
Kata Dickie, ketika itu Diana menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan BAe 146. Semula Diana terbang bersama Charles, namun di Turki, Charles turun lebih dulu untuk melakukan liburan tanpa Diana. Ketika itu, Charles pun sudah tampak tidak bersahabat dengan istrinya sendiri.
Pada Mei 1992, pasangan ini kembali harus melakukan kunjungan bersama ke Seville, Spanyol. Menurut Dickie, perjalanan ke Seville, merupakan momen yang paling menyakitkan buat pasangan kerajaan ini, bahkan termasuk buat dirinya, saat melihat kondisi hubungan mereka.
Bahkan Dickie mengatakan, Diana dan Charles tampaknya sudah tak tahan dan enggan untuk tampil bersama lagi saat itu. Seperti yang tampak dalam sejumlah foto yang ditangkap ratusan fotografer di seluruh dunia.
Bahasa tubuh Diana dan Charles kerap menampakkan ekspresi malas untuk berjalan berdampingan dengan jarak dekat atau enggan untuk sekadar saling tatap. Keduanya selalu terpergok saling menghindari kontak mata.
"Tentu saja kenyataan yang ada di depan mata itu sangat menyakitkan bagi siapa saja yang melihatnya, termasuk saya. Dan saya juga yakin, bukan hanya saya yang melihat bahasa tubuh mereka yang sangat menggambarkan betapa hubungan keduanya telah runtuh dan hancur berkeping-keping."
Perpecahan di antara mereka pun, kata Dickie, secara perlahan terjadi juga. Dan kembali ke soal kunjungan ke Seville, di saat itulah buku yang disusun Andrew Morton yang dimuat secara bersambung di harian Inggris ternama, Sunday, dengan judul Diana: Her True Story, mulai terbit.
Ketika itu Diana sudah melakukan hal yang sangat brilian dalam menutupi kenyataan bahwa dirinya benar telah berkolaborasi dengan Andrew secara diam-diam. Bahkan Diana mampu menyimpan rapat rahasia itu dari banyak orang, termasuk keluarganya sendiri juga adik iparnya, Sir Robert Fellowes, yang menjadi sekretaris pribadi Ratu Elizabeth saat itu.
Bahkan rahasia itu pun tak bocor kepada Lord McGregor, yang ketika itu menjabat Press Complaints Commission. Seiring munculnya serial tentang kehidupan Diana itu, McGregor mencecar Diana yang saat itu bertahan tak mau mengakui. Ia akhirnya menyalahkan pihak Sunday lah yang harus bertanggung jawab atas berita yang telah mengguncang perasaan semua orang itu.
"Kami mendengar tentang akan dimuatnya serial Diana itu pada Sabtu, 6 Juni 1992. Tengah malam, saya sengaja menuju London's Charing Cross Station untuk mendapatkan harian Sunday edisi pertama yang baru dicetak. Saya merasa tak terlalu terkejut dengan apa yang kemudian saya baca," kata Dickie.
KOMENTAR