Bagi sebagian orang, mencopot sandal atau sepatu sebelum masuk ke sebuah kantor merupakan hal menggelitik dan bikin geleng-geleng kepala. Namun, tidak demikian bagi warga Desa Buntu Lamba, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Desa ini tak jauh dari pusat Kabupaten Enrekang. Lokasinya dekat dengan Gunung Spate.
Masyarakat di sana hidup dalam tradisi saling menghormati dan menjunjung sopan santun. Salah satu contohnya adalah melepas alas kakinya ketika hendak masuk ke dalam rumah, bahkan kantor.
Itu juga yang terjadi di Kantor BRI Desa Baraka, Kabupaten Enrekang. Warga desa akan melepas alas kaki mereka saat mengambil atau menabung uang di sana. Kumpulan sepatu atau sandal juga terlihat di depan pintu anjungan tunai mandiri.
"Bukannya mereka kampungan dengan melepas alas kaki masuk bank, tetapi sebagian warga masih menghargai jerih payah petugas kebersihan, apalagi jika alas kaki mereka penuh lumpur," kata Abbas, tokoh masyarakat Baraka, Jumat (22/7/2016).
Sopan santun warga Baraka tidak hanya terlihat pada saat masuk kantor pemerintah. Saat warga berbelanja di pasar, tradisi saling jawab salam harus dilontarkan sebelum tranksaksi jual beli terjadi.
Haris, seorang tokoh masyarakat Desa Butu Lamba dan kepala sekolah di Kabupaten Enrekang, mengatakan bahwa warga Desa Buntu Lamba terkenal sikapnya yang sopan dan santun.
Warga di sana juga menjaga tradisi gotong royong dan saling membantu satu sama lain.
"Baik itu dalam mendirikan rumah maupun gotong royong dalam menanam padi, tradisi ini akan terus terjaga di Desa Buntu Lamba," kata Haris.
Suddin Syamsuddin / Kompas.com
KOMENTAR