Menurut Arum yang juga seorang peternak tersebut menyatakan harga daging lokal tersebut jangan dibandingkan dengan harga daging impor yang lebih murah. Sebab secara kualitas daging lokal jauh lebih sehat dibanding dengan daging impor. "Daging sapi lokal pasti rendah lemak, serta bebas dari penyakit kuku dan mulut," kata Arum.
Sementara daging impor misal dari Australia, jelas dia tidak lebih bagus sebab sapi-sapi disana dibiarkan hidup bebas di padang savana, yang makanannya tidak terkontrol seperti peternak sapi di Indonesia. "Sapi disana dibiarkan liar, jadi siapa yang bisa menjamin kalau pasti sehat," imbuh Arum.
Yang perlu dipahami lagi mahalnya daging lokal tersebut karena cost produksi terutama bahan makanannya sangat mahal. Bahan makan sapi disini peternak harus membeli dengan harga tinggi, sebab peternak Indonesia tidak punya lahan cukup untuk ditanami rumput. "Beda dengan sapi dari Australia yang low cost, sebab disana sapi tersebut dibiarkan hidup liar di padang savana tanpa perlu mengeluarkan biaya beli rumput atau pucuk pohon jagung," ujar Arum.
"Sekarang, lanjut Arum kalau memang daya beli masyarakat terhadap daging sapi menjadi rendah masak peternak yang harus diminta berkorban," tambah Aru
Gandhi
KOMENTAR