TabloidNova.com - Pembunuh berantai paling terkenal dalam sejarah ini diidentifikasi sebagai pria Polandia bernama Aaron Kosminski. Kosminski yang memiliki riwayat penyakit kejiwaan, pada puncak histeria pembunuhan yang dilakukan oleh pria yang kemudian dijuluki Jack The Ripper ini, diketahui menghuni sebuah rumah sakit jiwa.
Saat kejadian, nama Kosminski sebenarnya sudah disebut-sebut oleh Kepala Polisi Donald Swanson. Donald menuliskannya di buku catatan miliknya. Namun kala itu, kecurigaannya tak terbukti. Sementara, teror Jack The Ripper berkembang menjadi mitos dan legenda selama 125 tahun lamanya. Daftar tersangka pun kian panjang.
Titik terang mulai terlihat ketika seorang ilmuwan mencocokkan DNA dari sehelai syal yang tertinggal di TKP dengan keturunan Kosminski yang masih hidup.
Dr. Jari Louhelainen, seorang ahli DNA Sejarah asal Finlandia, mempelajari DNA yang tertinggal di mayat Catherine Eddowes, salah satu korban Jack The Ripper, yang ditemukan meninggal dunia lebih dari 126 tahun lalu, di sebuah taman di London.
Hari Minggu (7/9) kemarin, kepada Mail On Sunday, Dr. Louhelainen berkata, "Butuh kerja yagn sangat keras, menggunakan metode ilmiah yang sangat mutakhir, yang bahakn belum tersedia lima tahun lalu, untuk mendapatkan hasil ini."
Setelah berhasil mendapatkan profil DNA dari syal tersebut, "Saya membandingkannya dengan DNA milik keturunan Kosminski, yakni keturunan dari saudara perempuannya, yang bersedia memberi kami sample DNA dari sapuan rongga mulutnya."
KOMENTAR