Dalam pentas Sawung Jabo bertajuk Langit Merah Putih, suasana nasionalisme begitu tergambar di panggung. Bentangan kain merah putih cukup dominan di panggung dalam suasana yang begitu artistik. Jabo diiringi Totok Tewel dan sebagian besar musisi muda tampil energik dan teaterikal. Ia membuka pergelaran dengan membawakan lagu Burung Putih, yang diambil dari album lawasnya.
Selanjutnya, belasan lagu yang pernah jadi hits meluncur seperti Hio, Kuda Lumping, Bukan Debu Jalanan, Badut, Kesaksian, dan Bongkar. Lagu-lagu Jabo sarat dengan kritik sosial. Lirik-liriknya merupakan respons dari situasi negeri. Tentang perilaku kesewenang-wenangan, kesaksian zaman, sampai cinta tanah air. Seperti dalam lagunya, Karena Kau Bunda Kami
"Kami berdiri di sini
Mencoba menjaga hidupmu
Bukan hanya sekadar mencintaimu
Bukan sekedar melindungi
Karena kau bunda kami..."
Penonton yang memadati gedung pertunjukan, ikut larut dan terkadang bernyanyi bersama Jabo. Lagu-lagu Jabo ini diambil dari albumnya baik semasa bersama Sirkus Barock, Kantata Taqwa, maupun Swawi. Lagu-lagu itu tampil dalam aransemen dan komposisi baru. Jadilah, musik etnik berbalut rock menghangatkan suasana gedung. Penampilan Jabo yang teaterikal ini diperkuat para musisi muda potensial. Misalnya saja Ucok Hutabarat (biola), Joel Tampeng (lead gitar), dan Denny Dumbo serta Verri Pramu keduanya memegang perkusi.
Pentas di GBB sekaligus menjadi ajang reuni personal Kantata Taqwa dan Swami ketika , Setiawan Jody, Iwan Fals, dan Naniel ikut tampil di panggung. Penonton langsung antusias.
Malam berikutnya, dalam suasana senada Leo Kristi tampil di hadapan penggemarnya. Leo yang menamakan pertunjukan dengan nama Konser Rakyat, kali ini diperkuat oleh Mung Sriwiyana (bas), Liliek Jasque (biola), Sena (perkusi), dan vokalis baru Diza. Mereka tampil dengan latar bendera Merah Putih, yang menandakan semangat nasionalisme, sesuai tema pertunjukan.
Hampir 20 lagu dibawakan. Leo mengawali lagu dengan duet bersama Diza melantunkan Kaki Langit Cintaku Berlabuh. Disusul lagu-lagu yang sudah begitu dikenali penontonnya, antara lain Rumput Raya Kemesaraan, Nafas Anak Merdeka, Dirgahayu Indonesia Raya. Tak heran, banyak penonton yang kemudian ikut nyanyi bersama. Bahkan, menjelang akhir konser para penonton mendekati panggung dan bersama-sama sang troubador menembangkan Salam Dari Desa dan Gulagalugu Suara Nelayan.
Henry
KOMENTAR