Kendati, hingga saat ini sepeda motor kebanggaannya, Kawasaki Ninja 250 cc belum juga ditemukan jajaran Subdit Resmob Polda Metro Jaya yang menyelidiki dan mengusut kasus penembakan dirinya.
"Siap. Enggak dendam," ujar Briptu Ruslan Kusuma, anggota Sabhara Mabes POLRI, kepada wartawan saat digelar hasil penangkapan pelaku pencurian sepeda motor miliknya di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (23/1).
Saat kejadian, 13 September 2013, Ruslan sedang mengunjungi rumah kakaknya di Tapos, Depok. "Waktu itu saya dari Depok ke rumah kakak. Sepertinya saya sudah diikuti sejak dari gang depan rumah," ungkapnya mengingat sebelum kejadian pencurian.
Sebelum masuk ke gang, seperti kebiasaan Ruslan mengecek spion dan melihat memang tidak ada yang di belakangnya.
"Saya sempat menaruh tas dulu lalu saya mau mencuci sepeda motor," ujarnya.
Lalu, Ruslan berangkat ke tempat pencucian "Arema" di jalan Pekapuran, Sukamaju Baru, Tapos Depok yang hanya berjaran sekitar 500 meter dari rumah.
"Memang, jalan kampung itu menjelang Maghrib agak sepi. Dan posisi tempat pencucian sepeda motor itu berada tepat dipinggir jalan," ujarnya.
Tak merasa diikuti maupun terjadi sesuatu yang mencurigakan, tiba-tiba 4 pria berboncengan sepeda motor datang.
"Mereka datang tiba-tiba dan langsung mengeluarkan senjata," ujarnya menggambarkan ada 2 orang yang sekaligus turun dari boncengan. Salah satunya adalah SB (26) yang langsung mencabut pistol dari pinggangnya dan mengarah padanya.
Melihat salah seorang pelaku mencabut pistol, Ruslan langsung pasang kuda-kuda hendak mengajak pelaku duel.
"Saya bisa bela diri, mau lawan ternyata dia menembak," ujarnya.
Meski ai sadar tak pegang senjata, tapi niatnya untuk melawan kejahatan. Dan mudah ditebak, peluru lebih dulu datang sebelum Ruslan sempat mengeluarkan jurus beladirinya.
Laili
KOMENTAR