As kemudian dilarikan ke RSUD Sejiran Setason Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Kedua orang tuanya juga tidak mengetahui secara persis mengenai penyebab anaknya mendadak pingsan.
Setelah dirawat di RSUD Sejiran Setason, As yang masih duduk di bangku kelas lima SD tersebut, akhirnya siuman dari pingsan.
Dokter di RSUD kembali memeriksa As. Namun saat diperiksa, dokter sempat menaruh curiga, karena anak itu secara psikologis mengalami atau sedang dilanda rasa traumatis yang mendalam.
"Dokter terus memeriksanya, karena melihat anak ini psikisnya terlihat traumatis, maka dokter tadi bertanya terus ke orangtuanya yang mendampingi ke rumah sakit, dokter kan bisa mengetahui pasiennya apakah sedang trauma atau tidak," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Djoko Purnomo melalui Kasat Reskrim Polres Bangka Barat AKP Joko Handono, Kamis (3/1/2012) di Mapolres Bangka Barat.
"Nah, mulai dari situ persoalannya perlahan-lahan mulai terungkap kenapa si anak ini kelihatan sangat murung dan traumatis. Terungkap bahwa As telah diperlakukan (diperkosa) oleh pamannya sendiri berinisial Kh (40) warga Desa Air Menduyung Kecamatan Simpang Teritip," tambah Kapolres.
.
.
.
Bangka Pos
KOMENTAR