Nuggetku Eksplorasi Bayam Merah
Beberapa tahun lalu Anindhita Damayanti dipusingkan ulah anaknya yang enggan mengonsumi sayur. Merasa memiliki latar belakang Sekolah Perhotelan, Anindhita pun mulai berimprovisasi lewat beragam resep. Ia lalu membuat sendiri nugget sayur untuk si kecil. "Anak saya senang nugget, tapi saya agak enggan membeli nugget yang sudah jadi. Setelah coba-coba bikin sendiri, ternyata anak saya suka sekali," kata ibu dua anak ini senang.
Belakangan Anindhita menyadari, masalah ini tak hanya dialami dirinya. Banyak ibu-ibu lain yang kesulitan menyuruh anak-anak mereka makan sayur. Maka, pikirnya, kenapa resep andalannya tak dibuat usaha saja? "Muncul idenya dari obrolan dengan ibu-ibu lain. Awalnya saya kasih resepnya, tapi mereka malah pilih untuk pesan langsung ke saya."
Diakui Anindhita, usaha nugget sayur ini tak dirintis dengan mudah. "Susah-susah gampang awalnya. Soalnya ketika melihat produk saya, orang menganggap harganya mahal. Padahal sebenarnya enggak," tutur wanita berjilbab ini.
Hebatnya, usaha rumahan yang dimulai dengan modal awal sekitar Rp 150 ribu itu, kini beromzet sekitar Rp 1 - 1,5 juta per bulan. "Sekarang saya membuat nugget sesuai pesanan, soalnya nugget ini tidak pakai pengawet, jadi tidak tahan lama. Paling lama sebulan jika disimpan di freezer."
Serius dengan bisnis yang digelutinya, Anindhita lalu mendaftarkan nugget buatannya ke Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Bogor dengan nama Nuggetku. Pada tahun 2010, "Saya terpilih sebagai 1 dari 60 orang yang mendapat sertifikasi Halal gratis dari MUI Provinsi Jawa Barat. Proses mendapatkan sertifikasinya sangat lama, susah, dan diperiksa detail sekali. Sampai alat pembuatan nuggetnya juga diperiksa halal atau tidak," paparnya.
Agar berbeda dengan produk lain, Anindhita menambahkan bayam merah dalam nuggetnya. "Bayam ini sebagai pasokan kebutuhan serat. Vitamin dan mineral yang dikandung bayam merah pun lebih lengkap, terutama kandungan antioksidannya. Untuk membuat nugget ini, saya sudah konsultasikan dengan ahlinya," terang wanita yang pernah kuliah di Sekolah Tinggi Perhotelan Sahid dan Bogor Hotel Institute.
Saking populernya nugget bayam merah buatan Anindhita, tak hanya anak-anak yang suka. Pelanggan dewasa pun banyak yang suka karena bayam merah dipercaya bermanfaat bagi pencernaan, baik untuk penderita anemia dan ibu-ibu yang baru melahirkan. "Teknik membuat nugget bayam merah berbeda dengan jenis sayur lain. Bayam merah tidak boleh dimasak terlalu panas atau terlalu lama. Kalau memasaknya sampai berubah warna menjadi hijau, berarti antioksidannya sudah hilang. Terlebih sayur yang saya gunakan adalah sayur organik," ungkap wanita berkulit putih ini.
Kini, ada 5 varian nugget sayur yang sudah dipasarkannya, "Kedepannya, saya ingin membuat nugget vegetarian, tahu, dan daging. Sudah banyak pesanan sih, hanya saja masih dalam tahap trial and error. Jadi nanti saja dulu, deh," aku Anindhita yang kini dibantu 4 - 5 karyawan untuk membuat nugget dan mengantarkannya ke agen.
Adalah Ririn SP (32), pemilik merek dagang Laras Food yang awalnya bekerja sebagai staf Research and Development makanan beku untuk produk ekspor. "Saya memang sudah tak asing lagi dengan makanan beku. Di luar negeri, sama sekali tak memperbolehkan memakai pengawet dan penyedap," kata Ririn saat ditemui di rumahnya, Tenaru, Driyorejo, Gresik.
KOMENTAR