Anda penggila kuliner tengah malam? Jika sedang bertandang ke Semarang, ada satu kuliner tengah malam yang terkenal di sana, yakni Nasi Ayam Bu Sami. Letaknya persis di depan Matahari Simpang Lima. Warung tenda Bu Sami (55) ini biasanya baru buka jam 10 malam di hari biasa, sedangkan di hari Minggu mulai jam 11 malam.
Bu Sami mengaku sudah berjualan nasi ayam sejak 1978. Yang membuatnya terkenal adalah suwiran ayamnya yang lezat dan harganya yang bersahabat. Seporsi nasi ayam yang terdiri atas nasi, suwiran ayam, kuah sayur labu siam, kuah opor rambak dan telur rebus, hanya dihargai Rp 6 ribu.
"Dulu beberapa artis juga sudah banyak yang mampir kemari, seperti Eko Patrio, Tessy, dan (alm) Taufik Savalas juga pernah kemari," ungkap Bu Sami yang dalam sehari bisa menghabiskan hingga 30 kilogram beras dan 40 ekor ayam.
Walau sudah tersohor, Bu Sami tak lantas tinggi hati. "Kalau ada yang tanya, apa istimewanya nasi ayam saya, ya, saya tidak tahu," ujar bu Sami sambil tersenyum.
Mi kopyok Pak Dhuwur yang cukup terkenal ini berada di Jalan Tanjung. Masakan berupa mi yang dikopyok (dicampur, Red.) dengan tauge kemudian direbus, lalu disantap dengan kuah bawang, kecap, irisan tahu goreng, kerupuk puli dan taburan seledri serta bawang goreng. Sepintas rasanya mirip lontong balap Surabaya, namun aroma taugenya terasa lebih segar.
Pak Dhuwur yang bernama asli Harso Dinowo (66) ini awalnya berjualan mi kopyok di Semarang untuk menyiasati kesulitan ekonomi keluarganya. Tahun 1965, ia berjualan keliling dari Punden hingga Pasar Ngilir Semarang.
Suatu ketika, seorang pelanggannya bilang, "Pak, kalau bisa gerobaknya diberi nama Pak Dhuwur! Jadi saya tidak salah kalau beli mi kopyok." Sejak itulah, Harso menuliskan nama Pak Dhuwur di gerobaknya. Belasan tahun jualan keliling, Harso akhirnya mangkal di sekitar Jalan Pemuda, lalu pindah ke Jalan Tanjung.
Berapa harga seporsi mi kopyok? Ternyata cukup murah. Hanya Rp 7 ribu per mangkuk. Plus kerupuk renyah, tinggal menambah Rp 1000.
Menurut pelanggan Pak Dhuwur yang juga banyak dari luar kota, mi kopyok miliknya terasa lebih sedap pada bumbu bawangnya. Selain itu, bagi penggemar pedas, sambal pelengkap mi kopyok Pak Dhuwur juga terasa mantap.
Nah, jika berminat menjajal mi kopyok legendaris Semarang ini, warung Pak Dhuwur buka mulai jam 8 pagi hingga jam 4 sore.
Laili Damayanti
KOMENTAR