"Planner wajib menjaga dan tidak boleh membocorkan data klien. Jadi, ketika kami dituduh melanggar kode etik, bagian mana yang kami langgar? Saya menjunjung tinggi confidentiality," urai perempuan yang akrab dipanggil Wina ini saat ditemui tabloidnova.com.
Itulah mengapa Wina enggan menceritakan kronologis kasusnya dengan Ferdi secara detail. Ia hanya bisa menyanggah pemberitaan yang selama ini beredar. Salah satunya, tuduhan bahwa ia menyuruh Ferdi menjual reksa dana. "Itu tidak benar. Saya punya buktinya," tegas Wina.
Menurut Wina, dalam menghitung kerugian investasi pun harus melibatkan perhitungan keuntungan. "Saya cuma bisa bilang apa yang disebut Mas Ferdi tidak benar karena saya punya hitungannya. Keuntungannya harus disebut juga, dong! Selama ini, yang dihitung hanya kerugian." Wina pun menambahkan, "Itu tidak fair. Padahal untungnya juga banyak."
Demikian pula dengan tuduhan bahwa perusahaannya tidak merekomendasikan investasi yang berisiko lebih rendah, "Itu bisa saya pastikan hal tersebut tidak benar dan saya punya saksi."
Ia mengaku siap bila dipanggil pihak berwajib. "Insya Allah, mari kita hadapi. Dengan cara itu, saya malah bisa menjabarkan data keuangan yang saya miliki sebab saya memiliki kewajiban tersebut."
Astrid Isnawati / Tabloidnova.com
KOMENTAR