Tantangan Kendalikan Bisnis Warisan (1)

Tak banyak usaha yang mampu berlanjut sukses hingga diturunkan ke anak-cucu. Bisnis yang diwariskan ke anak, cucu, atau menantu sebaiknya memang dikelola dengan sistem manajemen dan pemasaran yang inovatif, sehingga usaha bisa tetap berjaya. Inilah beberapa contohnya.

Emban Nama Ny. Liem

Sejak 1966, Ny. Liem menularkan ilmunya membuat kue dan roti kepada tetangganya di Jalan Gandapura, Bandung. Kegiatan ini dilakukan karena hobinya membuat kue dan roti yang ia dapat dari Eropa. Ternyata, kian hari pesertanya kian banyak. Atas dorongan beberapa kerabatnya, Ny. Liem lalu diminta membuka tempat kursus kue yang lebih serius.

Rumahnya di Jalan Gandapura pun sudah tak bisa menampung peserta kursus yang rata-rata bisa mencapai 50 orang. Ny. Liem pun akhirnya memindahkan tempat kursusnya ke Jl Naripan No. 52, Bandung yang hingga kini masih dipakai. Sejak itulah, nama tempat kursus Ny. Liem makin terkenal sebagai tempat belajar membuat kue ataupun masakan lainnya.

Sudah banyak pengusaha kue di Bandung yang kini sukses, yang awalnya belajar kue dan roti pada Ny. Liem. Tak hanya itu, peserta pun banyak dari luar Bandung yang datang perorangan atau rombongan. Nama dagang Ny. Liem pun akhirnya dikenal sebagai tempat kursus yang terpercaya.

Waktu terus berlalu. Ny. Liem pun sudah ingin pensiun. Dan tongkat estafet bisnisnya kini diwariskan kepada sang menantu, Ny. Cendawati.

Kembangkan Usaha

"Sejak lajang saya memang suka kursus di tempat ini," kata Cendawati yang hobi bikin kue. Tak heran, setelah ia menikah dengan anak Ny. Liem, Cendawati alias Achen pun jadi asisten mertuanya. "Mungkin Ibu menilai saya bisa meneruskan usaha ini. Makanya Ibu minta pensiun," kata Cendawati yang mulai full mengelola toko kue dan tempat kursus Ny. Liem sejak tahun 2000.

Diakui Cendawati, saat ia menerima tampuk pimpinan, tempat kursus dan toko kue Ny. Liem memang masih jalan seperti biasanya. Makanya ia pun bertekad terus mengembangkannya. "Yang pertama kali ia kembangkan adalah materi kursus. Misalnya, pemilihan kue-kue yang sedang in saat ini. "Seperti cake yang soft, pengembangan lapis legit aneka rasa, dan sebagainya. Pokoknya materi kursus harus sesuai dengan tren kue saat ini."

Tak hanya itu, di tangan Cendawati, Ny. Liem juga disulap menjadi sebuah Lembaga Pendidikan Ketrampilan (LPK). Kendati saat ini program pendidikannya masih jangka pendek, misalnya program kursus untuk seminggu. Nah, ke depannya, akan dibuat program jangka panjang.

Cendawati dan timnya yang dikomandoi Semparandes, saat ini juga sedang menyusun program pelatihan untuk jangka menengah. Misalnya 1-3 bulan. Hanya saja, saat ini dirinya masih menyiapkan tenaga-tenaga pendamping Cendawati. "Saat ini, sih, sudah ada beberapa pendamping Ibu Cendawati, tapi untuk program pelatihan jangka menengah rasanya masih kurang," sela Semparandes yang biasa dipanggil Sammy.

Bekal Pensiun

PROMOTED CONTENT