Ahli hukum perdata dari HADS Patrnership, Sugiharta Gunawan, S.H, M.H, menegaskan, hingga sekarang belum ada peraturan di Indonesia yang mengatur tentang penggantian kelamin. Kalaupun pernah ada kasus individu yang mengajukan penggantian kelamin, hal itu ditetapkan berdasar keputusan pengadilan. "Contohnya, kasus Nadia alias Dea asal Batang, Jawa, Tengah beberapa waktu lalu." Permohonan Dea untuk mengubah kelaminnya, dikabulkan Pengadilan Negeri Batang, setelah sebelumnya ia melakukan operasi penggantian kelamin. "Tak ada persyaratan medis yang harus dipenuhi. Semua tergantung pertimbangan kasuistis tiap individu, seperti Dea yang memang sejak kecil bersikap seperti layaknya perempuan dan lebih merasa dirinya perempuan," paparnya.
Akan halnya Alter, Sugiharta menganggap kasus tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai kasus ganti kelamin, "Dia, kan, memang memiliki alat kelamin pria, hanya kebetulan punya payudara juga, jadi hanya masalah kelebihan hormon. Masalahnya jadi seru karena ada koreksi status."
Dengan dikabulkannya permohonan koreksi status oleh pengadilan, Alter pun memiliki hak penuh di mata hukum sebagai pria, "Pegangannya adalah keputusan pengadilan. Jika sebelum menikah pengadilan sudah mengabulkan permohonannya, maka pernikahan itu sah."
Perubahan status, lanjut Sugiharta, hanya membedakan hak seseorang untuk menikah. Sebelum adanya keputusan pengadilan yang mengabulkan permohonan penggantian statusnya, menurut UU Perkawinan No.1 1974, Alter yang tadinya berstatus wanita hanya bisa menikah dengan pria.
Seolah ingin mengumpulkan banyak simpati dan dukungan dari banyak pihak, Jane berinisiatif untuk membangun halaman khusus di jejaring sosial facebook. Halaman yang diberi judul Gerakan Peduli Alter dan Jane ini langsung dikelola oleh Jane. Tak jelas, kapan Jane memulai gerakan dukungan ini, namun yang jelas, hingga saat ini, anggota pendukung Gerakan Peduli Alter dan Jane sudah mencapai angka 7.665 orang.
Di pembukaan halaman grup ini, Jane menuliskan harapannya. "Mohon dukungan dan doanya, semoga kami diberi kekuatan untuk menghadapi segala cobaan yang kami alami saat ini. Terima kasih ya..."
Tak lupa, Jane menuturkan kisah percintaannya dengan Alter. Dengan frontal pula, Jane mengungkapkan perseteruannya dengan sang Mama, Grace. "Ini adalah kisah nyata saya, seorang Tuna Rungu, Jane Hadipoespito, anak yang menjadi "KORBAN" ke-egoisan orang tua saya yang lebih mengutamakan harta, ego, harga diri, dan nama baiknya." Lebih ekstrim lagi, Jane mencurahkan isi hatinya soal ulah sang Mama. "Apakah ada seorang ibu bisa begitu teganya membiarkan anaknya menderita?? Saya rasa ada, contohnya Mami saya itu..."
Di lain pihak, di dinding akun grup tersebut, tertera ratusan komentar yang diposting oleh anggota-anggota yang peduli terhadap apa yang sedang dialami Alter dan Jane. Sebagian besar mengungkapkan simpati sekaligus dukungan positif agar pasangan ini terus bersama. "Semoga kalian berdua bisa melewatinya, karena Tuhan tidak memberikan percobaan yang melampaui kekuatan manusia. Dia tahu kapasitas kita...," tulis salah satu anggota.
Apapun itu, Jane dan Alter layak untuk memperjuangkan cintanya. Mengenai bagaimana hasil akhirnya kelak, hanya Tuhan yang bisa menentukan.
Sita, Yetta
KOMENTAR