Sudah Kehilangan Istri, Dibui Pula (2)

Trauma Rupanya masalah tak berhenti sampai di situ. Ketika bermaksud menanyakan motornya yang ditahan sekaligus menanyakan kronologi kejadian di Polres Karanganyar, tukang batu ini malah diperiksa penyidik dan ditetapkan sebagai tersangka. Alasannya, menurut kuasa hukum yang mendampingi Lanjar, Muhammad Taufik, SH, MH, Lanjar diduga lalai sehingga menyebabkan kematian istrinya. Saat itu, Lanjar menjadi tahanan luar dan diharuskan melapor ke kantor polisi dua kali seminggu.

"Tanggal 8 Desember saya dipanggil ke kantor polisi dan oleh polisi diantar ke kantor Kejaksaan. Sampai sana, saya diberitahu bahwa saya ditahan mulai hari itu. Karena belum siap, saya minta waktu sehari untuk pamit ke anak dulu," tutur Lanjar. "Seharusnya, kalau saya masuk rutan, sopir Panther itu juga masuk rutan. Kalau dia tidak, saya juga tidak. Tapi saya ini buta hukum, jadi enggak tahu bagaimana seharusnya."

Esok paginya, dengan hati berkecamuk, Lanjar menyempatkan datang ke sekolah Warih untuk berpamitan lagi. Warih tak curiga ayahnya berbohong. ia pun menuruti pesan sang ayah, berangkat sekolah diantar sang paman yang diminta Lanjar tinggal di rumah kontrakan untuk menemani Warih. Mendengar Lanjar ditahan, Waginem, ibu Lanjar, segera datang ke Solo. Beberapa hari setelah itu, Warih mogok sekolah. "Di rumah ia juga diam saja, tidak mau makan dan bicara. Keluar dari kamar cuma kalau mau mandi," ujar Waginem saat ditemui (Rabu, 13/1). Warih juga banyak melamun."

Waginem menduga, cucunya mengalami trauma. "Katanya, dia melihat ayah dan ibunya jatuh. Dia juga melihat ibunya ditabrak mobil, jatuh dengan helm masih di kepala, setelah itu diam enggak bergerak," kisah Waginem sambil menambahkan, Warih juga tahu ibunya tewas. Kalau sedang tidak melamun, Warih bisa tergelak mendengar candaan Waginem, tapi setelah itu terdiam lagi. Apalagi, ketika belakangan ia tahu dari berita di koran dan teve bahwa ayahnya ternyata ditahan. (bersambung)

Hasuna Daylailatu

PROMOTED CONTENT