Dengan keputusan ini, Katherine gagal mendapatkan ganti rugi sebesar $1,5 juta dolar. Yang terpenting, ia juga gagal menunjuk pihak lain sebagai orang yang bertanggung jawab atas kematian putranya. "Aku tidak apa-apa," ujar Katherine singkat setelah mendengar putusan pada Rabu (2/10) lalu.
Sepanjang proses pengadilan ini, banyak fakta terungkap. Termasuk kenyataan bahwa Michael memiliki sejarah panjang bila berurusan dengan adiksi obat-obatan dan pembuatan keputusan soal kesehatannya.
Para juri juga menyatakan, meskipun Dr. Conrad Murray yang saat ini mendekam di penjara karena memberikan propofol kepada Michael hingga over dosis memang dibayar oleh AEG Live LLG, namun sang dokter dinilai kompeten dalam melakukan pekerjaannya. Murray memang orang yang bertanggung jawab atas kesehatan Michael selama Raja Pop ini mempersiapkan konser This Is It.
"Michael Jackson adalah bintang besar," ujar juri Kevin Smith. "Dia sendiri yang mengininkan dokter Murray menanganinya, dan tak mungkin seorang dokter menolak merawat Michael Jackson."
Smith juga menambahkan, apabila pihak AEG Live mengetahui Murray memberikan propofol kepada Michael untuk membantunya tidur, mereka pasti akan menyuarakan keberatan dan membatalkan konsernya. Ini diungkapkan oleh pengacara AEG Live, Marvin S. Putnam. "AEG pasti tidak mau mendanai tur ini bila mereka tahu Michael bermain Russian roullete di kamarnya setiap malam," ujarnya.
Smith juga menandaskan, Michael membuat keputusan buruk atas obat dan dokter yagn mengakibatkan nyawanya melayang. "Dialah arsitek dari nasibnya sendiri dan tidak ada pihak lain yang bisa disalahkan," tutupnya. Sementara itu, Murray yang diterungku polisi sejak 2011 rencananya akan dilepaskan pada bulan ini.
Ajeng
KOMENTAR