Ojek berbasis aplikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari sebagian warga Jakarta dan sekitarnya. Namun, bukannya tidak pernah ojek online itu mengecewakan pelanggannya.
Terbukti dari munculnya sejumlah komplain melalui media sosial terhadap layanan tersebut. Rani, misalnya, warga yang kerap memanfaatkan fasilitas ojek berbasis aplikasi ini mengungkapkan kekesalannya kepada salah satu pengemudi GoJek lewat Twitter.
Baru-baru ini, dia dikecewakan dengan layanan GoJek. Ia memesan GoJek melalui aplikasi di ponsel pintarnya. Ordernya itu sudah dipenuhi oleh seorang pengemudi, tetapi bukannya datang, pengemudi itu malah menyatakan ordernya itu selesai melalui aplikasi.
"Padahal driver (pengemudi)-nya enggak datang, tetapi dari laporan di aplikasinya ordernya selesai," kata Rani saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Kejadian seperti itu diakui para pengemudi Go-Jek. Pengemudi pun pernah mengalaminya.
Idvi (44), pengemudi Go-Jek yang biasa mangkal di Semanggi, mengaku pernah mendapatkan order dari pelanggan. Namun, ketika mencoba menghubungi pelanggan, ia tidak mendapatkan jawaban.
"Jadi customer sangat sulit dihubungi, padahal kalau kita sudah terima order, kalau belum selesai, enggak bisa terima order lainnya," kata Idvi.
Idvi pun mengaku jika pelanggannya sulit dihubungi, ia beralih menelepon call center untuk menghubungi pelanggan. Namun, call center Go-Jek juga seringkali sulit dihubungi.
Baca juga: Duh, Sopir Gojek Ditodong Celurit dan Dirampas Ponselnya!
"Kan banyak juga yang telepon ke call center, makanya suka enggak mengangkat telepon kita," ucapnya.
Karena itu, pria yang sudah enam bulan menjadi pengendara Go-Jek ini pun memutuskan untuk menyelesaikan order tanpa memenuhinya.
Memang, hal itu akan merugikan perusahaan karena pengemudi tetap mendapat kredit dari penyelesaian order. "Namun, kalau enggak begitu driver yang rugi karena menunggu pelanggan enggak respons," ujarnya.
Baca juga: Supir Gojek Diminta Jauhi Pangkalan Ojek, Ini Alasannya
Sutejo (56), pengemudi Go-Jek lainnya, mengaku juga pernah memutuskan melaporkan telah menyelesaikan order tanpa benar-benar memenuhinya.
Ini karena pelanggannya tidak dapat dihubungi. "Sudah berkali-kali ditelepon tidak diangkat bahkan di-reject. Saya biasanya tunggu setengah jam. Kalau benar-benar tidak ada respons ya saya lapor order selesai," kata Sutejo saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ia menuturkan, beberapa waktu lalu, bila order tidak dapat diselesaikan, maka pengemudi bisa membatalkan order yang sudah diambil. Namun, sekarang sudah tidak bisa.
"Makanya mungkin bisa jadi evaluasi buat pihak Go-Jek nantinya kalau ada permasalahan seperti ini," kata dia. Sementara itu, pihak manajemen Go-Jek belum dapat dimintai tanggapan atas hal ini.
KOMENTAR