Jaga Keselamatan dengan
DEFENSIVE DRIVING

Perempuan sering dituduh sebagai pengemudi yang buruk. Padahal, dalam soal mengemudi, perempuan punya beberapa kelebihan:

Tidak mudah terpancing emosi
Cenderung menaati peraturan
INI FAKTANYA
Dalam 3 tahun terakhir, jumlah pengendara
perempuan (mobil dan motor) naik sebesar
42%
TAPI, angka kecelakaan yang melibatkan
perempuan meningkat hingga
49,5%. Ngeri!

Artinya, kita mesti perbaiki kesiapan dan cara mengemudi kita. Karena kecelakaan di jalan, tak mau tahu isi kepala perempuan, yang penuh dengan urusan rumah tangga, keluarga, dan pekerjaan.

Guna mencegah bahaya di jalan sekaligus melepas stigma "pengemudi buruk" dari perempuan, marilah mulai menerapkan defensive driving. Karena penyesalan, tak boleh sampai datang belakangan.

Defensive Driving


Cara mengemudi yang menyelamatkan jiwa, waktu dan biaya dengan menghindari masalah yang disebabkan orang lain atau diri sendiri.

Bukan hanya keterampilan teknis, pengemudi defensif juga mengedepankan perilaku yang baik untuk mencegah kerugian jiwa, waktu dan biaya.

 
Menyelamatkan Jiwa

Dengan mengendalikan kendaraan secara baik, cedera atau kehilangan nyawa akibat kecelakaan berkendara tentu bisa dihindari.

Menyelamatkan Waktu

Sikap hati-hati dalam mengemudi defensif dapat mencegah cedera dan atau kendaraan rusak yang penanganannya memakan waktu lama.

 
Menyelamatkan Uang

Mengemudi defensif akan mencegah pengeluaran yang tidak perlu akibat biaya perawatan kecelakaan, perbaikan kendaraan, kehilangan properti dan berkurangnya waktu bekerja yang berdampak pada penghasilan.

Prinsip Defensive Driving

Teknik defensive driving sederhana, tidak neko-neko. Namun di
jalanan, semua yang sederhana bisa jadi kompleks. Untuk itu, mari kita
camkan lagi prinsip-prinsip mengemudi defensif :

Jadilah Pengemudi Defensif

Defensive driving semata-mata membutuhkan pikiran jernih,
kemauan mengedukasi diri dan perilaku aman di jalan

Karakter ke-1 Pengemudi Defensif
BERPENGETAHUAN

MAU belajar teknik mengemudi yang aman.

KENAL PERSIAPAN MATANG
TERUTAMA BAGIAN-BAGIAN KENDARAAN :



"Kelilingi" mobil atau lakukan general check up mobil sebelum mengemudi.


Wajib memahami bagian-bagian kendaraan, termasuk cara memeriksa dan merawatnya.


Tidak menyerahkan semua urusan mobil ke bengkel. Kita juga perlu paham!

TAHU CARA MENGECEK KONDISI KENDARAAN




OLI


Ada 5 jenis oli mobil yang harus rutin diganti: oli mesin, oli transmisi, oli gardan, oli rem, dan oli power steering.


Cara mengecek: Bila total jarak yang sudah ditempuh kendaraan (km) mencapai 10.000 km atau kelipatan, umumnya oli mesin sudah perlu diganti. Volume oli juga harus dicek menggunakan dipstick.



REM


Rem bisa mengalami keausan sewaktu-waktu, sehingga perlu dicek berkala.


Cara mengecek: Apabila sering muncul getaran atau bunyi berdecit ketika menginjak rem, serta sering kali harus menginjak pedal sangat dalam, kampas rem sudah harus diganti.


DIVING BELT/
TIMING BELT


Mesin mobil menggunakan beberapa sabuk karet untuk menggerakkan komponen-komponennya. Bila sabuk getas dan kurang elatis, tandanya ia perlu diganti. Jika tidak, komponen-komponen mesin seperti AC bisa rusak.


Cara mengecek: Biasanya tiap jarak 80.000-100.000 km atau kelipatan—dari terakhir kali mengganti komponen ini, drive atau timing belt sudah perlu diganti.


AIR RADIATOR


Fungsi radiator adalah menjaga suhu mesin agar tidak terlalu panas. Air radiator ditampung di tangki plastik dekat radiator.


Cara mengecek: Buka kap mesin saat mobil belum dinyalakan atau dipanaskan. Pada tangki air radiator, ada garis “high” dan “low”. Jika “low” , tambahkan air khusus radiator (water coolant) tanpa melebihi batas “high” .


BAHAN BAKAR


Persediaan bahan bakar harus selalu cukup.


Cara mengecek: Perhatikan indikator bahan bakar di dasbor setelah menyalakan mesin. Jika kurang dari setengah, segeralah isi bahan bakar.


AKI


Merupakan sumber listrik bagi kendaraan: memantik nyala mesin, menyalakan lampu, membunyikan klakson, dan mengaktifkan alarm.


Cara mengecek: Jika proses menyalakan mesin harus dilakukan berkali-kali, itu pertanda cadangan listrik di aki mulai turun. Segera isi ulang di bengkel. Saat mobil akan ditinggal lama, lepaskan kabel aki dari terminalnya.


LAMPU-LAMPU


Di siang atau malam hari, peran lampu-lampu kendaraan sama pentingnya.


Cara mengecek: Pada saat memanaskan mobil atau sebelum bepergian, periksa fungsi lampu kecil, lampu besar, lampu jauh, lampu rem, dan lampu sign. Jika ada yang tidak berfungsi baik, segeralah ganti.

FAKTA #1

Posisi tangan yang ideal saat mengemudi adalah kedua siku kanan dan kiri membentuk sudut 90 derajat.



1 dari 3 perempuan belum tentu mengecek kendaraannya.


Hanya 30% dari 500 responden yang mengecek
kendaraan atas kesadaran sendiri.
selebihnya tidak pernah mengecek kondisi mobil (6%);
mengecek karena diingatkan (28%); mengecek sesempatnya saja (36%).







Karakter ke-2 Pengemudi Defensif
WASPADA

SELALU waspada terhadap
kondisi lalu lintas dan
kendaraannya.

BERUSAHA mencegah
tabrakan dan selalu
mementingkan Keselamatan.

PAHAM trik-trik mengemudi aman: Menyusul dan Disusul

Nyalakan lampu sein sebelum menyusul.

Perhatikan keadaan jalanan di depan mobil yang akan disusul dan keadaan di belakang mobil kita.

Bila ada mobil yang sedang menyusul di belakang kita, pertahankan atau kurangi kecepatan agar mobil itu bisa lewat.


Menjaga Jarak

Pakai rumus 3 detik: Bila bagian belakang mobil di depan kita telah melewati sebuah titik—yang kita tetapkan, kita bisa langsung menghitung “satu, dua, tiga.”.

Jika bagian depan mobil kita melewati titik itu sebelum hitungan selesai, maka jarak dengan mobil depan terlalu dekat.

KENAL rambu-rambu jalan dengan baik :

Lampu Kuning, Turunkan Kecepatan
Lampu merah berarti berhenti dan lampu hijau berarti jalan. Saat lampu kuning, turunkan kecepatan dan berhenti untuk menunggu lampu merah. Sama sekali BUKAN menambah kecepatan!

Lampu Kuning Kedip-kedip
Di sebagian persimpangan, lampu ini bertugas memberi tahu bahwa ada jalur untuk arus kendaraan yang harus terus melaju. Kita tak boleh ada di jalur ini bila mau berhenti.

Belok Kiri Langsung Sebelum belok kiri di persimpangan, perhatikan apakah ada rambu “Belok Kiri Langsung” di situ. Kalau tidak ada, tunggu lampu hijau baru jalan.


2 dari 3 perempuan selalu mengemudi dalam kecepatan tinggi saat terburu-buru.


Hanya 24% dari 500 responden yang memilih berjalan
sewajarnya tapi aman dari pada mengejar waktu tapi
mempertaruhkan keselamatan.







Karakter ke-3 Pengemudi Defensif
ANTISIPATIF

TAHU bahwa musuh terbesar di jalan adalah hal tidak terduga.


TIDAK mengandalkan pengemudi lain dalam menjaga keselamatan


CEK A-Z sebelum pergi

Cek kondisi MENTAL :


Tidak dalam kondisi stres karena dapat membuat mental dan fisik lelah, serta kurang konsentrasi, kurang sabar, dan kurang toleran.


Hindari emosi negatif, seperti amarah ataupun perasaan cemas karena akan mengganggu keamanan mengemudi.


Hati-hati emosi positif berlebihan, karena juga membuyarkan konsentrasi.


Cek kondisi FISIK :


Pastikan kemampuan pandangan mata tidak terganggu.


Di jalan, kita akan mendengar klakson, bel pintu kereta, atau sirene. Pendengaran harus jelas.


Pastikan gerak tubuh bebas dan Anda mudah mencermati sekeliling.


Tidak sakit dan sedang menjalani pengobatan karena ada efek samping obat yang tidak disadari.


Tidak penat dan merasa mata berat.


Cek PERLENGKAPAN dan PERBEKALAN :

Apakah pakaian kita cukup nyaman?

Apakah kacamata anti-UV atau anti-silau mudah dijangkau?

Apakah saldo uang elektronik kita cukup?

Apakah bekal minum atau permen sudah ada?

Sudahkah membuah playlist musik yang membantu konsentrasi mengemudi?

Apakah ponsel berada di tempat terjangkau?

Apakah baterai ponsel penuh?

Sudahkah mengecek aplikasi peta untuk memilih rute tercepat?

FAKTA #3

Mobil bukan kamar! Dasbor yang penuh boneka atau benda lain berpotensi tersangkut atau terhambur dan mengganggu konsentrasi saat mobil direm mendadak.


Selalu berlaku antisipatif terutama saat mengemudi sendirian :

Menentukan rute yang akan dilalui sebelum mengemudi.

Pilih jalan-jalan utama yang lebih terang.

Beri tahu orang terdekat estimasi waktu sampai di rumah.

Sebaiknya hindari area yang belum dikenal saat hari gelap. Kondisi gelap membuat kita mudah tersesat, sulit mengenali situasi, dan menjadi target kriminalitas.

Pastikan bahan bakar dan baterai ponsel cukup untuk menghadapi kemungkinan tertahan berjam-jam di jalan. Siapkan charger ponsel khusus di mobil.

Simpan nomor-nomor penting di ponsel, seperti montir, derek, asuransi kendaraan, dan UGD/IGD terdekat. Nomor 118 dan 119 untuk ambulans.



Karakter ke-4 Pengemudi Defensif
TEPAT

BERUSAHA berpikir jernih dan memakai pengetahuan untuk membuat keputusan yang tepat dan cepat.

FAKTA #4

Jangan kenakan sandal, selop atau high heels, karena bisa tersangkut pada pedal. Kenakan sepatu bersol rata atau yang solnya melengkung ke tumit seperti model sneakers.


TAHU bagaimana mengendalikan diri dengan
menerapkan "GOLDEN RULE" defensive driving.

Waspada terhadap kecerobohan yang mungkin dilakukan pengemudi lain.

Menghindari amarah kala menghadapi kecerobohan pengemudi lain dan tak perlu membalasnya.

MENGERTI MANFAAT "GOLDEN RULE"
Menciptakan situasi yang lebih aman untuk semua orang.


Terhindar dari stres yang tak perlu.


Merasa nyaman setiap kali melakukan hal yang benar.

CONTOH PENERAPAN "GOLDEN RULE":

Tepat gunakan lampu sign sebelum berbelok, berputar, menepi, berubah lajur, dan mendahului kendaraan lain.

Jaga jarak aman dengan kendaraan lain.

Tidak menanggapi pengemudi yang merongrong di belakang. Beri jalan jika memungkinkan.

Bijak memilih dan menggunakan lampu kendaraan. Orang lain mungkin lupa mematikan lampu jauhnya yang menyilaukan mata. Tahan keinginan untuk membalas, misal, dengan menyalakan lampu jauh kita.

Berpikir positif menghadapi pengemudi yang lambat atau ragu-ragu. Mungkin ia memiliki hambatan fisik atau sedang mencari alamat.

Karakter ke-5 Pengemudi Defensif
TERAMPIL

MAU mengembangkan keterampilan diri untuk
mengemudi dengan aman dan layak.


TAHU cara aman berkendara dan bagaimana
menangani kondisi darurat di jalan.


Misal, SAAT REM BLONG:



1. Turunkan perseneling ke gigi paling rendah.


2. Bunyikan klakson dan nyalakan lampu untuk memperingatkan pengendara lain.


3. Angkat rem tangan, tapi lepaskan lagi jika mobil slip dan memutar.


4. Genjot pedal rem dengan cepat sebanyak 3-4 kali untuk menambah tekanan minyak rem.


5. Arahkan kemudi ke tempat yang tidak keras, seperti parit dangkal atau pagar belukar atau pohon perdu agar laju kendaraan terhenti di situ.

FAKTA #5

Ingat untuk istirahat! Durasi maksimal menyetir nonstop dengan konsentrasi baik adalah 3 jam. Jika harus lebih, selingi dengan istirahat minimal 30 menit.



Pentingnya Child Safety

Bila membawa anak ketika berkendara, ada beberapa poin yang perlu Anda taati.

Anak < 1 tahun harus menggunakan infant safety seat. Ikuti aturan pemasangannya, yaitu menghadap belakang di bangku belakang dengan posisi bersandar setengah berbaring. Ikat kursi dengan harness yang ada.

Anak 1-4 tahun harus menggunakan booster seat menghadap depan yang terikat ke seatbelt mobil.

Anak baru bisa pakai safety belt regular mobil jika tingginya minimal 135 cm. Di bawah itu, masih harus pakai bangku tambahan atau booster/child seat.

Anak usia 0-12 tahun tidak boleh duduk di bangku depan jika mobil yang digunakan memiliki air bag penumpang.

Kursi anak di bangku belakang sebaiknya dipasang di tengah-tengah karena itulah posisi yang paling aman dan mudah dipantau lewat kaca spion.

Ingat! Sebelum membeli mobil, cek terlebih dahulu fitur keamanan dan
keselamatan yang ditawarkan pada mobil. Apa sudah aman untuk keluarga
Anda? Apakah sudah aman dan nyaman untuk si kecil?


Beberapa fitur proteksi mutakhir yang saat ini bisa Anda temukan
di Suzuki All New ERTIGA:


Pengait ISOFIX :
dengan bentuk ukuran dan mekanisme yang sudah disesuaikan dengan standar ISO child safety seats jika berkendara bersama balita atau bayi


Platform HEARTECT:
Meningkatkan faktor keselamatan, membuat bodi mobil lebih ringan yang berpengaruh terhadap efisiensi bahan bakar.

Suzuki Total Effective Control Technology (TECT):
Keselamatan standar melindungi penumpang ketika terjadi benturan. TECT ini bekerja meredam benturan dengan baik meski materialnya berbobot ringan.

KENALI GAYA MENGEMUDIMU!

Bagaimana kebiasaan kamu saat mengemudi? Ayo, pilih jawaban yang paling
cocok dan ungkap gaya mengemudimu. Dan ingat, masing-masing gaya
pengemudi ternyata memiliki risiko. Jadi, simak hasil dan saran-sarannya, ya!

SAAT MENGEMUDI KAMU :


Ingat seseorang yang harus dihubungi dan langsung meneleponnya.
Sering deg-degan, apalagi kalau tiba-tiba disalip.
Tidak sabar ingin menyusul mobil di depan.
Sering bicara sendiri atau menyanyi lantang untuk melawan kantuk.
Kepikiran desas-desus yang disampaikan rekan sekantor.
Konsentrasi ke depan sambil lirik kaca-kaca spion.

DALAM MENGGUNAKAN APLIKASI PETA, KAMU :


Baru ingat untuk menggunakannya saat tengah mengemudi.
Tidak mau mengikuti rute yang nama jalannya belum dikenal.
Sebentar-sebentar cari tahu mana rute tercepat di aplikasi.
Merasa terbantu, karena bisa mencegah kantuk.
Lebih banyak melamun daripada melihat aplikasi peta.
Sebelum menjalankan kendaraan, sudah menentukan rute yang direkomendasikan di aplikasi peta.

SAAT MENUNGGU LAMPU MERAH BERGANTI HIJAU, KAMU :


Menyiapkan ponsel di jangkauan tangan.
Berdoa semoga di jalan tidak ada apa-apa.
Langsung tancap gas.
Berdoa supaya selamat dan tidak mengantuk.
Mendengarkan musik.
Mengecek indikator bensin dan oli, menentukan rute yang akan dilewati, lalu fokus pada lalu lintas dan kendaraan.

SAAT JALAN YANG DILALUI MACET, KAMU BIASANYA?


Memanfaatkannya untuk membaca lini masa media sosial.
Tidak menetralkan posisi perseneling karena takut telat bergerak saat tahu-tahu lampu hijau menyala.
Selalu siap untuk tancap gas dan mengklakson mobil depan kalau bergerak lambat saat lampu hijau menyala.
Memanfaatkan waktu untuk memejamkan mata sebentar.
Relaks dan sering tahu-tahu melamun.
Berhenti di lajur yang sesuai dengan rute berikutnya, sambil berhitung apakah memungkinkan untuk langsung melintas ataukah harus menunggu lampu merah beberapa kali.

SAAT JALAN YANG DILALUI MACET, KAMU BIASANYA?


Langsung memikirkan kegiatan lain yang bisa dilakukan.
Takut disambangi begal atau takut mobil mogok di jalan.
Sibuk mencari celah atau mencari jalan alternatif untuk bisa bergerak lebih cepat.
Bosan dan mengantuk.
Mengingat-ingat kejadian yang mengganggu ataupun menyenangkan di hari itu.
Segera mencari tahu tentang penyebab dan prediksi waktu kemacetan (dari radio, aplikasi, atau Twitter). Jika tidak ada rute alternatif, berusaha menikmati perjalanan dan tertib.

REDAKSI

EDITOR

INDIRA DHIAN SARASWATY


PENULIS

JEANETT VERICA


VISUAL DESIGNER

GRACE NATHANIEL


WEB DEVELOPER

FAHMI FU`ADI