NOVA.id – Seorang anak remaja terpaksa membawa jenazah ibunya yang sudah meninggal ke tempat peristirahatan terakhirnya seorang diri.
Bukan tanpa sebab, remaja berusia 17 tahun bernama Saroj ini melakukan hal tersebut lantaran tak ada orang yang peduli dengannya.
Para tetangganya pun menolak untuk memberi bantuan memakamkan jenazah ibu Saroj.
Baca Juga : Randy Pangalila Resmi Nikahi Bule, Intip Suasana Pernikahannya yang Amat Romantis!
Kondisi ekonomi keluarga yang sulit memaksanya untuk melakukan pemakaman ibunya seorang diri.
Di samping itu, ayah Saroj pun dikabarkan sudah meninggal sejak lama.
Melansir dari Mirror, Saroj yang berasal dari Odisha India ini berjalan sejauh 5 km tanpa alas kaki menuju hutan untuk menggali dan menguburkan ibunya yang meninggal.
Baca Juga : Waspada, Pemakai Komuter Rentan Terkena Infeksi Saluran Pernapasan
Tetangga menolak membantunya hanya karena Saroj terlahir dari kasta paling rendah.
Nasib ibunya pun juga sungguh ironis, ia meninggal saat berupaya mendapatkan air.
Ibu Saroj, Jangki (45) pingsan dalam perjalanan mencari air hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga : Ngeri! Sup Buatannya Tak Enak, Perempuan Malang Ini Tewas Dipenggal Pacarnya
Melihat hal tersebut, Saroj memberanikan diri untuk meminta tolong pada tetangganya di Karlabahali, Odisha, India.
Sayangnya, tidak ada satupun tetangga Saroj yang memedulikannya.
Semua tetangga menolak membantu karena Saroj dan keluarganya berasal dari kasta yang lebih rendah.
Baca Juga : Nonton Konser BLACKPINK, Penampilan Nagita Bagai ABG! Seperti Apa?
Orang-orang yang menyaksikan bagaimana Saroj membawa jenazah ibunya melemparkan pertanyan, "Apa yang kau bawa?" kata seorang lelaki dalam sebuah video.
Saroj hanya menjawabnya dengan lirih, "Ini ibuku."
Seperti yang diketahui, sistem kasta memang masih melekat dengan budaya di India.
Baca Juga : Kutub Magnet Bumi Bergeser, Bagaimana Dampaknya untuk Indonesia?
Sistem kasta India dikatakan berusia lebih dari 3.000 tahun.
Orang-orang Hindu dibagi menjadi kelompok-kelompok hierarkis yang kaku berdasarkan pada karma (pekerjaan) dan dharma (kata Hindu untuk agama).
Sistem kasta ini masih banyak digunakan di desa-desa terpencil, meskipun konstitusi India melarang diskriminasi berdasarkan kasta sejak 1950.(*)