NOVA.id - Hari-hari ini cuaca sering kali tak dapat diduga.
Terik dan hujan lebat bisa bergantian dalam hitungan menit.
Bukan hanya menjemur pakaian yang jadi susah, tapi di dalam rumah pun mulai ramai dengan bebunyian batuk, bersin, dan keluhan flu.
Baca Juga : Cerai dari Gading Marten, Gisel Ungkap Kehidupan Asmaranya Kini
Tapi, kita mungkin tak terlalu risau.
Karena diminumkan obat—bahkan yang bisa bebas didapat di warung—dan bila perlu ke dokter umum diberi antibiotik, sang flu langsung minggat.
Namun, lain soalnya jika flu yang mendera kita disebabkan oleh virus influenza A (H3N2).
Virus influenza ini memiliki gejala yang hampir sama dengan flu biasa, yaitu demam, batuk, mudah lelah, sakit kepala, hidung tersumbat, dan radang tenggorokan.
Baca Juga : Hangout Sepulang Kantor? Coba Riasan Smokey Eyes yang Simpel Ini, yuk!
Namun virus influenza A (H3N2) ini dapat membuat kondisi penderitanya menjadi lebih cepat memburuk.
Bahkan jika tidak segera ditangani, bisa berujung pada kematian.
Walaupun flu musiman ini terjadi di hemisfer utara, sangat besar peluang virus ini untuk masuk ke Indonesia.
Salah satu peluang, dibawa oleh para pendatang yang berasal dari negara-negara bagian utara dan selatan bumi tersebut.
Baca Juga : Anggap Ayu Ting Ting bak Mini Cooper, Raffi Ahmad: Gesit dan Nyaman
Virus ini cenderung menyerang kelompok usia 65 tahun ke atas.
Namun bukan berarti kelompok usia di bawahnya aman dan terbebas dari virus ini.
Orang yang mempunyai penyakit seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati, darah, maupun yang menderita gangguan metabolisme kronis seperti diabetes hingga ibu hamil pun berisiko tinggi terkena virus ini.
Anak-anak di bawah usia dua tahun, juga bisa terserang virus ini, loh.
Pada penderita anak-anak, ditunjukkan dengan gejala sakit telinga.
Baca Juga : Dulu Tukang Cuci, Inul Kini Bangun Istana dengan Dapur Berlapis Emas!
Pada umumnya, flu biasa hanya memengaruhi hidung dan tenggorokan, tapi virus influenza ini bisa menimbulkan komplikasi, seperti pneumonia.
Virus juga dapat dengan mudah tersebar melalui udara ketika penderitanya batuk atau bersin, dan dapat bertahan di tangan atau permukaan benda lainnya selama 24 jam.
Komplikasi terberat dapat terjadi jika infeksi mencapai paru-paru. Jika sudah komplikasi, hal-hal yang dapat terjadi selanjutnya antara lain pendarahan paru-paru, gagal napas akut, hingga kematian.
Duh, yuk kita lebih waspada lagi!(*)
Eveline