NOVA.id - Ratu Elizabeth telah menjadi seorang Ratu Inggris selama 67 tahun.
Dan tepat pada tanggal 6 Februari adalah saat dia menerima mahkota menjadi seorang Ratu Inggirs.
Menjadi pemegang kekuasaan paling lama dalam sejarah Inggris, tak membuatnya ingin merayakan kesuksesannya tersebut.
Baca Juga : Tangisnya Pecah, Mulan Jameela Ceritakan Gelagat Ahmad Dhani Sebelum Ditahan
Tenyata ada kisah di balik keengganan Ratu melakukan perayaan tersebut.
Ratu tidak mau merayakan hari di mana dia mendapatkan jabatan penting itu karena di saat itu pula dia kehilangan ayahnya, Raja George VI.
Raja George VI meninggal pada tahun 1952 di usia 56 tahun dan meninggalkan tahta untuk Putri Elizabeth yang berusia 25 tahun.
Baca Juga : Tiba di Indonesia, Maia Estianty Dapat Kejutan Manis dari Suami, Anak, dan Calon Mantu
Karena hal itulah ratu tak mau merayakannya, dan memilih untuk berada di Sandringham yang menjadi tempat liburan selama musim dinginnya.
Raja George VI meninggal karena trombosis koroner dan sebelumnya dia juga menderita kanker paru-paru.
Putri Elizabeth saat itu sedang mengadakan tur di Kenya bersama Pangeran Philip.
Baca Juga : Aaliyah Massaid Akui Malu dengan Reza Artamevia, Ada Apa ya?
Mendengar sang ayah meninggal dunia, Putri Elizabeth segera pulang ke Inggris dan bertemu dengan anggota dewan dan perwakilan dari kota London dan Persemakmuran di dewan Aksesi di Istana St. James.
Dihadapan para dewan, Putri Elizabeth mengatakan "Dengan kematian mendadak ayahku tersayang aku dipanggil untuk memikul tugas dan tanggung jawab kedaulatan.
"Hati saya terlalu penuh bagi saya untuk mengatakan lebih banyak kepada Anda hari ini daripada saya akan selalu bekerja seperti ayah saya sepanjang masa pemerintahannya, untuk memajukan kebahagiaan dan kemakmuran rakyat saya, menyebar karena mereka ada di seluruh dunia."
Sekitar satu tahun kemudian, Putri Elizabeth dinobatkan sebagai seorang Ratu pada 4 Huni 1953 di Westminster Abbey, London. (*)