Viral Video Pria Hancurkan Motor saat Ditilang, Ini Alasan Psikologis Kenapa Emosi Bisa Berujung Pengrusakan!

By Alfiyanita Nur Islami, Sabtu, 9 Februari 2019 | 14:36 WIB
Viral Video Pria Hancurkan Motol saat Ditilang, Ini Alasan Psikologis Kenapa Emosi Berujung Pengrusakan! (Instagram/@jktinfo)

NOVA.id - Baru-baru ini sebuah video yang memperlihatkan pria mengamuk merusak motornya viral di media sosial.

Video pengrusakan motor tersebut pun diunggah pula oleh akun Instagram @newstijen pada Kamis (7/2).

Usut punya usut, pria ini mengamuk lantaran ditilang polisi karena berkendara tak mengenakan helm.

Baca Juga : Studi Terbaru: Obesitas Menular, Kita akan Bertambah Gemuk Jika Bersama Orang Gemuk!

Beberapa dari kita mungkin bertanya, mengapa pria yang emosi tersebut bisa bertindak hingga melakukan tindak pengrusakan.

Dilansir dari Kompas.com, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Drs Koentjoro MBSc PhD berikan penjelasan ini.

Koentjoro menjelaskan hal ini bisa terjadi karena adanya emosi yang tak terkendali dan tak terkontrol dengan baik.

Baca Juga : Khawatir sang Suami Nggak Suka Liburan, Jawaban Habib Usman Bin Yahya Bikin Kartika Putri Bilang I Love You

"Emosi yang tidak terkontrol. Biasanya dilakukan oleh orang ini terbiasa dimanja. Apa pun dituruti. Perilakunya dalam bahasa Jawa disebut kalap," ujar Koentjoro, dikutip dari Kompas.com.

Ia berujar, emosi si pemuda ini merupakan letupan ketidakpuasan yang dinyatakan dalam bentuk perilaku.

"Emosi itu sifat dasar manusia, isinya cinta, marah, dan benci," ujar Koentjoro.

Baca Juga : Perbedaan Pengakuan Denny Cagur dan Narji Soal Retaknya Grup Cagur

Menurutnya, luapan emosi yang tak terkontrol ini bisa merugikan orang lain.

Tak hanya merusak barang, emosi dalam kasus ini juga bisa menyakiti pihak lain.

Hanya saja, dalam kasus ini, pemuda tersebut melakukan pengrusakan pada motor yang dikendarainya.

Baca Juga : Ditanya Soal Kemungkinan Irwansyah Nikah Lagi, Zaskia Sungkar Berikan Jawaban Menohok Ini!

Padahal alasan ia marah ialah pada polisi yang menilangnya.

"Dia mau menyakiti polisi enggak berani, jadi motornya dirusak," ujar Koentjoro.

Baca Juga : Tips Makeup Kilat Bagi Kamu Si Super Sibuk

Koentjoro menjelaskan, perilaku kalap tersebut berawal dari emosi sederhana yang meningkat menjadi emosi tak terbendung.

"Orang yang kalap biasanya ada eskalasi kemarahan, dari tingkatan simpel menjadi tingkatan kalap.

Makanya dalam agama Islam, kalau orang sedang marah disuruh duduk, jika masih marah suruh tiduran, jika masih marah, mintalah ia untuk berwudhu (menyucikan diri dengan air)," pungkasnya.(*)