Dr Anthony Yee, Ketua Royal Commonwealth untuk Singapura dan anggota Dewan MDIS, merasakan dorongan yang kuat untuk melakukan kolaborasi ini, mengingat bahayanya dampak dari limbah plastik.
“Jika tidak kita ingatkan, ‘kecanduan’ masyarakat dalam menggunakan plastik akan semakin bertambah dan ini jelas memiliki dampak yang sangat berbahaya dan memicu berbagai kerusakan yang dapat mengancam masa depan generasi mendatang,” ungkap Dr Yee.
“Melalui kegiatan ini, kami dapat menunjukkan bagaimana plastik daur ulang dapat digunakan untuk menciptakan event fashion Avant-Garde,” lanjutnya.
Baca Juga : Terpesona Reino Barack Fasih Baca Al Quran, Syahrini: Belum Pernah Ada Lelaki Seperti Itu Seumur Hidup Saya
Tampil dengan desain-desain internasional, 12 mahasiswa akan menghadirkan desain modest-fashion santun yang akan membuat mata terpukau karena menghasilan karya futuristik dan unik dengan menggabungkan unsur ekologi untuk menghasilkan konsep fashion yang berkesinambungan.
Charis Tan, 24, mahasiwa asal Singapura tampak sangat antusias untuk menunjukkan hasil karyanya yang terinspirasi oleh seni ornamen Islami dan arsitektur masjid.
“Pola geometrikal yang rumit dan detail memiliki makna yang mendalam dan inilah yang menarik minat saya,” ungkap Tan.
Sedangkan Khvan Mariya. 21, mahasiswa asal campuran Kazakhstan dan Korea Selatan, mengaku juga terinspirasi oleh seni arsitek, namun dari kebudayaan lain, yaitu Changdeokgung yang merupakan salah satu situs warisan UNESCO Korea.
Baca Juga : Mengaku Taaruf, Reino Barack Akui PDKT Susul Syahrini ke London