"Menggunakan jilbab menjadi bentuk penolakan perempuan sebagai objek dan seksualisasi tubuh perempuan," ujar Wynni.
Keluarga Wynni sendiri mendukung penuh keputusannya mengenakan hijab sebagai kewajiban seorang muslimah.
Meski begitu tak bisa dipungkiri jika keluarganya mencemaskan Wynni karena masih adanya islamophobia di Australia.
Baca Juga : Kejadian Langka, Seorang Perempuan Melahirkan Sebulan Setelah Kelahiran Anak Pertamanya, Kok Bisa?
Di tahun 2017, perempuan yang sedang menyelesaikan program doktor di University of Melbourne untuk bidang studi hukum hak perempuan itu menikah dengan pria asal Indonesia.
Wynni dinikahi oleh Syahrial Umar, pria asal Aceh yang sekarang bekerja sebagai guru bahasa Indonesia di sebuah sekolah dasar di Bendigo.
"Castlemaine adalah tempat yang baik untuk membesarkan keluarga," kata Wynnie yang pertama kali bertemu suaminya di program AIYEP.