NOVA.id – Rupanya Indonesia sudah darurat sampah, bahkan tahun 2050 bisa lebih banyak sampah plastik di laut daripada ikan.
Hal itu disampaikan Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah, Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Bahaya Beracun (B3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.
“Kalau dalam kondisi ini enggak ada perubahan revolusioner, baik dari perilaku konsumen maupun produsennya, bisa jadi tahun 2050 lebih banyak sampah plastik di laut daripada ikan,” kata Novrizal.
Baca Juga : Mualaf, Eryck Amaral Jalani Ibadah Puasa Sementara Aura Kasih Tak Bisa Temani Sahur Pertama Suami
Menurut Novrizal, ancaman terhadap penumpukan sampah, terutama sampah plastik akan jadi ketakutan baru masyarakat di dunia.
Siapa pun tahu, sampah plastik enggak masuk ke dalam sistem recycling atau dibuang di dalam TPA dengan benar.
Akibatnya, tentu berpotensi masuk ke lingkungan perairan dan ujungnya ke laut.
“Mau seratus tahun maupun seribu tahun, ya bentuknya tetap plastik. Itu yang sering disebut sebagai microplastic,” tambah Novrizal.
Tentu saja pemerintah menghadapi masalah serius itu dengan serius.
Novrizal menyebut, ada dua hal besar yang dilakukan
Baca Juga : Sering Dikonsumsi Saat Buka Puasa, Ini 5 Manfaat Kurma untuk Tubuh!
Yaitu, penanganan melalui pemerintah daerah (Dinas Kebersihan) dan tentu saja tindakan pengurangan sampah yang tergantung dengan peran serta masyarakat maupun produsen.
“Pemerintah mendorong pengurangan sampah dengan melakukan kampanye untuk mencegah atau mengurangi, membatasi timbunan sampah plastik,” tukas Novrizal.
Nah, apakah kita ikut mengurangi sampah plastik? (*)