Karena itu, banyak orang khususnya perempuan merasakan kepedihan yang dirasakan Putri Aiko.
Sebab, sebagai anak tunggal Naruhito, Aiko secara teknis harus selangkah lebih dekat dengan takhta itu sendiri, tetapi perempuan tidak akan pernah menjadi permaisuri.
Tidak seperti kebanyakan monarki modern, termasuk Inggris, hanya laki-laki yang dapat mengambil takhta.
Baca Juga: Gerakan Menuju 100 Smart City Resmi Melaju Setelah Melengkapi Formasi
Namun, buat Putri Aiko itu tidaklah menjadi masalah karena ia lebih khawatir jika masa depannya ia akan hidup kesepian.
Sebab, menurut aturan kekaisaran, dia hanya bisa menikahi seorang bangsawan.
Jika dia menikahi rakyat jelata, dia akan dilucuti dari gelarnya dan akses ke kekayaan keluarga.
Baca Juga: Olla Ramlan Ikuti Suami Sahur Hanya Minum Air Putih, Ternyata Ini Alasannya