Masalah stunting dan gizi buruk anak di Indonesia memang masih menjadi pekerjaan rumah.
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 1 dari 5 anak mengalami berat badan kurang seperti diwartakan NOVA.id pada Selasa, 29 Januari 2019 lalu.
Kesadaran masyarakat untuk memantau berat badan dan tinggi badan anak secara rutin cukup rendah.
Baca Juga: Bongkar Sifat Buruk Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Asisten: Otaknya Duit Mulu, Utang Banyak!
Tercatat, selama tahun 2018 baru sekitar 54,6% anak balita yang dibawa ke fasilitas kesehatan.
"Selain mengupayakan pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk mengejar berat badan ideal yang sesuai dengan tinggi badannya, orang tua juga perlu untuk aktif melakukan pemantauan rutin pertumbuhan anak di layanan kesehatan," ungkap DR. dr. Conny Tanjung, Sp.A(K).
"Dengan rutin mengecek kurva pertumbuhan anak melalui website ini, semoga orang tua dapat lebih siap dan waspada bila terjadi gejala berat badan kurang sehingga segera mencari solusi dengan berkonsultasi kepada ahli kesehatan terdekat," sambungnya.
Baca Juga: Salmafina Sunan Peluk Istri Ajun Perwira di Klub Malam, Jennifer Jill: Kamu Tidak Sendirian, Sayang
Sedangkan kasus kematian ibu dan bayi di Indonesia menurut data mencapai 359ribu jiwa per 100.000 kelahiran.
Beberapa faktor yang membuat angka kematian ibu dan bayi sulit ditekan ternyata bukan hanya dari sisi kesehatan melainkan juga budaya, kepercayaan, hingga infrastruktur. (*)