Belum Penuhi Syarat Badan Kesehatan Dunia, Masalah Gizi Buruk Anak Indonesia Masih Ada

By Tentry Yudvi Dian Utami, Jumat, 16 Agustus 2019 | 07:00 WIB
Duh, Masalah Gizi Buruk Anak di Indonesia Masih Belum Penuhi Syarat Badan Kesehatan Dunia (pinstock)

Prevalensi gizi kurang (underweigth) juga membaik dari 19,6 persen pada 2013 menjadi 17,7 persen (2018), sedangkan prevalensi kurus (wasting) turun ke posisi 10,2 persen (2018) dari 12,1 (2013).

Meskipun angka stunting menurun, masih belum memenuhi syarat yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu di ambang batas 20 persen.

Kemiskinan masih menjadi faktor utama penyebab munculnya masalah gizi ini.

Baca Juga: Hari Pramuka 2019: Ini 3 Tokoh Perempuan Dunia di Balik Sejarah Gerakan Pramuka

Karena miskin, tidak semua lapisan masyarakat bisa mendapatkan makanan sehat dengan mudah, sehingga harus dicarikan solusinya, antara lain fortifikasi pangan oleh dunia usaha.

Fortifikasi pangan merupakan metode untuk menitipkan senyawa penting yang diperlukan ke makanan untuk meningkatkan nilai gizinya, sehingga lebih mudah dijangkau masyarakat,.

Vitamin A misalnya, lazim dimasukkan ke produk margarin dan minyak goreng.

Baca Juga: Blak-blakan Mayangsari Akui Punya Ritual Khusus Demi Cantik dan Awet Muda, Bambang Trihatmodjo Tak Berpaling!