Teknik pewarnaan motifnya dibuat dengan cara dicelup ke dalam zat pewarna.
Aslinya menggunakan pewarna alami indigo (indigofera), yang menghasilkan warna biru tua.
Tapi dalam perkembanganya di Indoesia, shibori bisa dijumpai dalam warna-warni yang lebih cerah. Motif yang dihasilkan mirip-mirip dengan jumputan.
Rupanya, begitu mengenal shibori, Tutty mengaku tertarik.
Apalagi belakangan dia tahu, bahwa shibori ini sebenarnya sangat dikenal di kalangan pecinta kain di Indonesia, karena keunikan motif yang dihasilkan.
Baca Juga: Tak Pernah Tanggapi DM Vicky Prasetyo, Tamara Bleszynski Beri Balasan Pedas Melalui Sang Putra
Alhasil, Tutty yang sebelumnya hanya seorang ibu rumah tangga, kehidupannya jadi berubah berkat shibori.
“Saya ikut bersama beberapa tetangga. Awalnya memang tidak tahu apa itu shibori. Tahunya ya, cuma seni melipat kain, lalu dicelup ke dalam cairan warna,” kata Tutty kepada Rini Sulistyati dari NOVA beberapa waktu lalu.
Tak puas dengan workshop sehari, Tutty dan beberapa temannya mulai mendalami lagi soal shibori.
Baca Juga: Terawang akan Ada Bencana Menyapu Sebuah Pulau, Wirang Birawa Bocorkan Waktu Kejadiannya