"Tiupan angin memang kencang disertai suara gemuruh api yang membakar lahan yang berjarak dua kilometer lagi dari permukiman warga setempat," kata Eko dikutip dari Kompas.com.
Secara ilmiah, BMKG memberikan menjelaskan fenomena apa yang terjadi di Jambi tersebut.
"Hasil analisis citra satelit Himawari-8 tanggal 21 September di sekitar Muaro Jambi, tampak terdapat banyak titik panas dan sebaran asap yang sangat tebal..
Baca Juga: Pernah Beri Sahrul Gunawan Harapan Palsu, Sifat Asli Nafa Urbach Disebut Jinak-Jinak Merpati
Asap dari kebakaran hutan dan lahan ini berbeda dari daerah lain yang juga mengalami kebakaran, wilayah lain pada satelit tampak berwarna cokelat namun di Muaro Jambi menunjukkan warna putih yang mengindikasikan bahwa lapisan asap yang sangat TEBAL.
Hal ini dimungkinkan karena kebakaran lahan/ utan yang terjadi di wilayah tersebut, terutama pada lahan-lahan gambut," jelas BMKG.
Kondisi udara di tempat tersebut pun juga masuk kategori yang tidak sehat dan berbahaya menurut BMKG.