NOVA.id - Jokowi telah mengumumkan nama menteri yang akan membantunya 5 tahun ke depan pada Rabu, (23/10) dan nama Erick Thohir pun menjadi sorotan.
Ya, pemilik klub sepak bola Internazionale (Inter Milano) ini masuk ke jajaran Kabinet Indonesia Maju dan menjabat sebagai Menteri BUMN.
Melansir dari Kompas.com, sebelumnya, nama Erick Thohir memang sudah disebut-sebut sebagai calon Menteri BUMN menggantikan Rini Soemarno.
Baca Juga: Gayanya Jauh dari Kesan Mewah, Begini Pesona Istri Konglomerat Erick Thohir yang Jarang Terekspos
"Membangun BUMN, ekspansi ke pasar global, itu ada di beliau," sebut Jokowi saat mengumumkan anggota kabinet.
Selain dikenal sebagai seorang pengusaha, Erick juga mulai dikenal sebagai politikus sejak ditunjuk oleh Jokowi menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Pada Rabu (23/10/2019), Erick pun resmi dilantik sebagai Menteri BUMN saat acara serah terima jabatan dengan Rini Soemarno di Kementerian BUMN.
Baca Juga: Makeup Natural dan Busana Santun, Istri Erick Thohir Konglomerat Pemilik Inter Milan Ini Memesona!
Sehari usai menerima jabatan sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir pun langsung mengemban tugasnya sebagai BUMN.
Tanpa basa-basi, ia pun mulai membenahi sistem kerja BUMN yang menurutnya kurang pas untuk memajukan Indonesia.
Seperti yang NOVA.id lansir dari gridhot.id, Erick Thohir pun mengevaluasi PT Sarinah (Persero) untuk pertama kali dan mengkritik bisnis model yang dijalankan oleh PT Sarinah (Persero).
Baca Juga: Tak Pernah Terekspos Media, Begini Potret Romantis Erick Thohir Bersama Keluarganya
Menurutnya, bisnis model PT Sarinah sudah ketingggalan zaman.
“Paling mudah Sarinah contohnya. Di era e-commerce, kita masih jual ritel seperti old days. Ya enggak bisa,” ujar Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10/2019) malam.
Ia menginginkan bisnis model yang dijalankan Sarinah diubah. dengan berkolaborasi dengan perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia.
Baca Juga: Dari Pemilik Media Hingga Presiden Inter Milan, Inilah 5 Fakta Erick Thohir
“Mungkin kita bisa kerja sama dengan e-commerce yang sudah gede seperti Tokopedia. Sarinah (bisa) menjadi titik distribusi bersama Pos Indonesia,” kata pria berusia 49 tahun itu.
Menurutnya, Sarinah tak perlu ikut-ikutan membuat perusahaan e-commerce seperti yang baru populer.
Pasalnya, menurutnya hal tersebut sudah tentu akan kalah dengan perusahaan-perusahaan e-commerence yang sudah ada.
“Ngapain kita sok bikin seperti Tokopedia, ya pasti kalah. Tapi kan Tokopedia perlu gudang, nah gudangnya disediakan BUMN saja,” ucapnya.
Langkahnya tersebut memang sudah dipersiapkan oleh Erick secara matang saat menjabat BUMN.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, melansir dari Kompas.com Erick mengaku siap dicopot dari jabatannya jika dianggap tak becus menjalankan tugas.
Baca Juga: Beredar Video Panas Disebut Mirip Gisel, Pakar Telematika: Secara Umum Kemiripan Banyak
“Semua menteri harus siap dicopot, saya siap dicopot, karena komitmen kita untuk bangsa yang besar,” ujar Erick. (*)