Pertama di Indonesia, Cek 600 Gejala Penyakit dengan Teknologi Artificial Intelegence Berbentuk Chatbot di Prixa

By Jenny, Selasa, 19 November 2019 | 20:00 WIB
Pertama di Indonesia, Cek 600 Gejala Penyakit dengan Teknologi Artificial Intelegence (AI) Berbentuk Chatbot di Prixa (Prixa)

NOVA.id - Penyakit bisa datang kapan saja tanpa kita duga, terkadang bahkan di tengah-tengah kesibukan atau sendirian.

Biasanya bagi kita yang tak terkendala akses bisa langsung datang ke dokter terdekat.

Sekarang sebelum periksa ke dokter, kita bisa cek 600 gejala penyakit dengan Prixa sebuah teknologi berbasis artificial intelligence (AI) pertama di Indonesia yang berbentuk chatbot atau robot percakapan.

Baca Juga: Intip Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Ini Biar Tak Kehabisan Uang di Akhir Bulan

Tampilan Prixa (Prixa)

Jika kita masuk ke website Prixa dan mengikuti proses deteksi gejala penyakit maka akan muncul hasil analisa penyakit.

Meski demikian, Prixa tidak memberikan merek obat tertentu yang dapat dikonsumsi tetapi jenis obatnya saja.

Prosesnya pun tak memakan waktu lama, sekitar 3 menit kita bisa mengetahui hasil analisa dengan menjawab setiap pertanyaan yang terdapat di website Prixa.

Baca Juga: Awas, Ini Gejala Penyakit Menular Gonore yang Perlu Diwaspadai

CEO Prixa James Roring MD pun berharap kehadiran Prixa dapat memberikan dampak positif pada manajemen kesehatan Indonesia.

“Sebagai perusahaan Indonesia, kami melihat bagaimana Prixa dapat memberikan dampak secara positif dalam memperbaiki keseluruhan manajemen kesehatan di Indonesia,” ujarnya di Hotel Veranda, Jakarta pada Selasa (19/11).

kemudian, dr Kafi Khaibar Lubis dari Prixa pun menambahkan harapan Prixa dapat membantu dokter dan masyarakat mengenali gejala penyakit.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal karena Kanker Leukemia, Kenali Gejala Penyakit Mematikan Ini Secara Dini yuk!

dr Kafi Khaibar Lubis (kiri), CEO Prixa James Roring MD (tengah) (Prixa)

Sehingga pekerjaan dokter dalam menangani pasien lebih efisien dan kita dapat mendeteksi dini gejala penyakit.

Lebih lanjut ia berpendapat rasio dokter dan pasien masih timpang masih sehingga menjadi masalah dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

Oleh karena itu, Prixa hadir memberikan bantuan agar masyarakat yang memiliki keluhan kesehatan bisa memeriksa gejalanya terlebih dahulu, sebelum memutuskan pergi ke dokter.

Baca Juga: Cacar Monyet Pertama Kalinya Serang Singapura, Ternyata Begini Gejala Penyakit Langka Itu

Ia pun menilai ada beberapa penyait yang tak perlu ke dokter, "Karena ada beberapa penyakit yang dengan perawatan home saja sudah sembuh, gak perlu ke dokter."

“Mungkin juga dengan ke klinik dan puskesmas saja sembuh, tanpa perlu ke IGD," tutupnya.

Alogaritma hasil pemeriksaan Prixa dibuat berdasarkan literatur kesehatan yang sudah diverifikasi oleh dokter-dokter profesional. (*)