NOVA.id - Virus corona saat ini sudah mewabah di beberapa negara di dunia.
Informasi terbaru yang didapatkan, virus corona sudah menyebar di 28 negara di seluruh dunia.
"Sebelumnya hanya 19 negara, kemudian 23, kemarin 28, banyak," kata DR. Dr. Erlina Burhan, Msc, SP.P(K) selaku Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia saat ditemui di Jakarta, Kamis (06/02) siang.
Baca Juga: Coba Cara Ini Agar Hobi Kesayangan Tak Bikin Kantong Jadi Jebol
Meskipun sudah menyebar di 28 negara, vaksin untuk mencegah tertular virus corona masih belum ditemukan hingga saat ini.
Itu karena, virus corona yang sedang mewabah saat ini merupakan jenis virus yang baru (2019-nCOV).
Meski begitu, kita bisa mencegah terkena virus corona dengan cara melakulan hal-hal berikut ini.
Baca Juga: Konsumsi Telur Setengah Matang Berisiko Buruk, Begini Cara Mudah Mencegahnya
1. Jangan panik dan tetap waspada
Penyebaran virus corona yang terbilang cukup cepat ini terkadang membuat kita paranoid.
Meski begitu, kita tidak boleh panik.
Sebaliknya, kita harus tetap waspada terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernapas.
Jika kita mengalami gejala tersebut, segeralah mencari pertolongan ke rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Wow, Acara Masak Ternyata Punya Manfaat Positif untuk Kesehatan Anak!
2. Rutin mencuci tangan
Kita harus menjaga kebersihan tangan secara rutin dengan cara mencuci tangan, apalagi jika kita hendak memegang hidung, mulut, dan mata, serta setelah memegang instalasi publik.
Mencuci tangan merupakan cara utama mencegah tertular virus corona.
"Singapura membuat rilis pencegahan kepada masyarakat nomor satu bukan memakai masker, tapi bagaimana membersihkan tangan secara sesering mungkin. Ini menjadi yang pertama kali," jelas DR. Dr. Agus Dwi Susanto selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Yang harus diperhatikan selanjutnya adalah kita harus mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun antiseptik (mengandung bahan povidone iodine) atau dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol.
Kita juga harus mencuci tangan setidaknya 20 detik. Jika sudah keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai.
3. Tutup mulut ketika bersin atau batuk
Ketika bersin atau batuk, kita harus menutup mulut kita.
Namun, selah menutup mulut dengan tangan, pastikan kita mencuci tangan dengan bersih.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, DR. Dr. Agus Dwi Susanto menyarankan agar kita menutup mulut menggunakan lengan daripada menggunakan telapak tangan.
Jika kita menggunakan telapak tangan, mungkin saja kita bisa menularkan virus corona saat berjabat tangan dengan orang lain.
Baca Juga: Jangan Ragu Lakukan Pinjaman Online jika Sudah Lakukan Tips Ini!
4. Gunakan masker
Jika kita memiliki gejala seperti batuk atau pilek, kita harus menggunakan masker.
Bagi masyarakat awam, kita direkomendasikan untuk menggunakan jenis masker bedah.
Masker bedah memiliki tiga lapisan. Paling luar (biasanya bewarna hijau) bersifat waterproof sehingga bisa mencegah percikan dari bersin masuk ke masker.
Baca Juga: Mengintip Tren Tema Pernikahan di 2020 Menurut Sang Ahli, Cocok untuk Referensi Kamu!
Lapis tengah berfungsi untuk menyaring dan dapat menahan 90% partikel. Kemudian lapisan paling dalam digunakan untuk menyerap cairan.
"Batuk pilek nempelnya di situ, jadi bisa melindungi orang lain juga," jelas Erliana.
"Jadi (memakainya) jangan terbalik ya, yang warna hijau malah di dalam," lanjutnya.
Baca Juga: Intip 5 Zodiak yang Sering Mencampur Urusan Bisnis dan Pribadi!
5. Travel Advice
Ketika kita melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit atau outbreak, kita harus menghindari kontak dengan hewan atau burung dan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.
Kita juga harus menghindari pergi ke pasar basah, peternakan, atau pasar hewan hidup.
Baca Juga: Coba 5 Posisi ini agar Semakin Dekat dengan Pasangan Jelang Hari Valentine
Selain itu, kita juga harus mematuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
Jika merasa kesehatan tidak nyaman saat berada di daerah outbreak, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasilah ke dokter jika memiliki gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter tentang riwayat perjalanan. (*)