NOVA.id - Seorang perempuan yang berusia sekitar 42 tahun ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Coweta Country, Amarika Serikat.
Perempuan tersebut meninggal karena positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Peritiwa itu pun mengisahkan cerita pilu.
Baca Juga: Tom Hanks dan Istri Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona dan Sudah Kembali ke Amerika
Seorang balita berusia lima tahun ditemukan berada di dekat jenazah perempuan itu yang tak lain adalah ibunya.
Lebih dari 12 jam balita tersebut berada di dekat jenazah ibunya.
Dikutip dari TribunStyle (27/03), perempuan yang diketahui berprofesi sebagai perawat tersebut sudah meninggal selama 12 hinggal 16 jam yang lalu.
Selama itu lah sang balita berada tak jauh dari jasad mendiang ibunya.
Hasil tes setelah kematian menunjukan bahwa perempuan tersebut terinfeksi Covid-19.
Meski begitu, masih belum jelas bagaimana perempuan itu bisa tertular virus corona.
Baca Juga: Kabar Bahagia, Obat Baru Ini Diklaim Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19 yang Kritis Hingga 90%
Selain itu, juga belum diketahui apakah balita tersebut juga terinfeksi atau tidak.
Jasad perempuan itu ditemukan saat polisi sedang melakukan penyirisan daerah untuk pemeriksaan kesejahteraan.
"Dia tidak bekerja di daerah yang merawat pasien Covid-19."
"Doa kami panjatkan dan iringkan kepada keluarga dalam masa-masa sulit ini," kata juru bicara Piedmont Healthcare John Manasso dalam rilisnya.
Diketahui perempuan tersebut merupakan perawat di Rumah Sakit Piedmont.
John juga mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi karyawan dan pasien yang mungkin telah melakukan kontak dengan perempuan tersebut.
Hingga Kamis (26/03), Georgia telah mengonfirmasi ada 1.026 kasus Covid-19 dengan 32 kematian.
Sementara Amerika Serikat tercatat memiliki 85.505 kasus Covid-19 dengan 1.288 kematian.
Meskipun para ahli kesehatan telah memperingatkan, Presiden Donald Trump berharap untuk membuka AS pada bulan April, pada waktunya untuk Paskah.
Saat ini AS telah menutup perbatasannya dengan negara-negara Eropa dalam upaya mencegah penyebaran coronavirus. (*)