NOVA.id - Unuk mencegah penularan covid-19 semakin merebak, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan.
Salah satunya adalah aturan tentang penggunaan masker.
Meski pemerintah sudah mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker, namun masih saja ada yang keras kepala.
Salah satunya adalah seorang pria di Semarang ini.
Pria yang berprofesi sebagai Satpam SD ini nekat memukul perawat klinik karena diingatkan untuk memakai masker.
Peristiwa ini terjadi saat pelaku membawa anaknya yang sakit ke klinik pada Kamis (09/04).
Saat mengantre, sang pelaku tak mengenakan masker.
Oleh karena itu, perawat pun mengingatkan pelaku untuk menggunakan masker.
Perawat tersebut menjelaskan bahwa semua pasien maupun keluarga yang datang ke klinik harus menggunakan masker.
Selain itu, sang perawat juga menjelaskan pada pelaku jika dokter tak mau melayani pasien atau keluarga yang datang tanpa masker.
Karena tidak terima diingatkan, pelaku malah marah-marah dan menampar wajah si perawat.
Bahkan, pelaku juga mengancam akan membunuh perawat itu.
"Habis marah-marah, dia mengancam awas kalau ketemu di jalan tak bunuh tak penggal lehermu," ujar sang perawat dikutip dari Grid.id.
Dokter di klinik itu pun turut menjelaskan peraturan penggunaan masker kepada sang pelaku.
Namun, ia tak terima dan pergi tanpa memeriksakan anaknya.
Mendapat perlakuan seperti itu dan merasa terancam, si perawat pun memutuskan untuk melaporkan satpam tersebut ke polisi.
Melansir Tribun, Senin (13/4/2020), pelaku yang diamankan polisi meminta maaf dan menyesali perbuatannya.
Pelaku terlihat menahan tangis dengan tangan diborgol saat dibawa menuju ruangan konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang.
"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk tapi disuruh pakai masker," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/04).
"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," sambungnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Asep Mauludin mengatakan bahwa motif pelaku melakukan itu lantaran emosi kepada si perawat.
"Motif pelaku melakukan pemukulan karena merasa emosi pada saat diingatkan perawat di klinik tersebut untuk memakai masker."
"Mengingat kondisi sekarang mengantisipasi merebaknya Covid-19 semua diwajibkan memakai masker saat beraktivitas," ujar Asep dikutip dari Kompas.com (13/04). (*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.