NOVA.id - Baru-baru ini artis Luna Maya terlihat sedang berbincang-bincang di suatu video bersama seorang dokter hewan bernama Indro Cahyono.
Luna Maya dan Idro berbincang mengenai virus corona atau covid-19.
Video yang diunggah pada 12 April 2020 itu dinilai menyepelekan virus Corona atau covid-19.
Baca Juga: Curahkan Kekesalan karena Gosip Ini, Luna Maya: Kayak Enggak Punya Harga Diri
Oleh karena itu, video tersebut mendapat protes dari sejumlah pihak.
Bukan hanya dikritik oleh dokter, video bincang-bincang Luna Maya dengan Indro Cahyono juga dikecam oleh para tokoh, salah satunya politikus Fadli Zon.
Fadli Zon menganggap pernyataan dari Indro Cahyono bisa membahayakan kesehatan mesyarakat yang salah memahami covid-19.
Indro Cahyono dianggap telah berbicara melampaui kewenangannya sebagai dokter hewan.
"Sebaiknya dokter hewan mengurusi keahliannya. Jangan misleading yg membahayakan kesehatan masyarakat bicara yg bukan bidangnya."
"Sdh terlalu banyak contoh berbulan2 ini. Salah dokter ya salah diagnosa, salah resep, salah obat," tulis Fadli Zon di akun Twitter pribadinya, dikutip Warta Kota pada Jumat (17/04).
Baca Juga: Kehidupan Percintaannya Tak Pernah Mulus, Luna Maya Bagikan Tips Move On
Bukan hanya Fadli Zon, dokter spesialis jantung, Berlian Idriansyah Idris juga turut membantah pernyataan Indro Cahyono dalam video bersama Luna Maya yang mengatakan bahwa covid-19 tidaklah berbahaya.
“Dear @LunaMaya26 & drh. Moh Indro Cahyono, penjelasan video ini salah & berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARS-COV-2 yang menyebabkan COVID-19,” cuit Berlian di Twitter, Kamis (16/04).
Melalui akun Twitter miliknya, Berlian pun berupaya meluruskan pernyataan-pernyataan Indro Cahyono, seperti berikut ini.
1. Dari sebagian besar yang meninggal, belum pernah ada satupun yang meninggal hanya karena Covid.
Penjelasan dr Berlian: Seperti namanya, severe acute respiratory syndrome, virus ini menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru, yang membuat gagal napas, bahkan kematian.
2. Kita sebaiknya tidak menghubungkan covid ini dengan kematian.
Penjelasan dr Berlian: Penjelasan poin 1, COVID-19 ini menyebabkan kematian. Kalau tidak berhubungan dengan kematian, untuk apa dihitung jumlah korban yg meninggal?
3. Kalau saya kena, mungkin demam, pilek, batuk, agak-agak sesak napas selama seminggu
Penjelasan dr Berlian: Ini seperti meremehkan spektrum gejala yang mungkin dialami, dari tidak bergejala sampai gagal napas. Mereka yang sembuh banyak yang melaporkan sesak yang menyiksa, dengan kemungkinan kerusakan paru permanen.
4. Tapi sesudah antibodi kita keluar, maka kita akan kebal
Penjelasan dr Berlian: Terbentuknya antibodi tidak menjamin kekebalan mutlak dari re-infeksi, ada yang dilaporkan kembali positif. Selain itu, makin banyak pasien sehat berusia muda yang meninggal karena reaksi sistem imun yang berlebihan.
5. Dua minggu pasca infeksi antibodi paling tinggi, sehingga sebagian besar orang mengalami kesembuhan.
Penjelasan dr Berlian: Bila memang sebagian besar sembuh, kenapa hari ini, 16/4, dilaporkan angka kesembuhan ‘hanya’ 9.9 persen dari keseluruhan kasus terkonfirmasi?
6. Jadi kalau Covid ini membuat sakit, iya, tapi tak seganas atau tidak membunuh seperti yang ada di media.
Penjelasan dr Berlian: Ini jelas salah (lihat poin 1& 2) & sangat berpotensi membuat masyarakat abai. Kalaupun tidak meninggal, terjangkit COVID-19 menyakitkan. Kalau tdk berbahaya, kenapa ada PSBB?
7. Hidup kita bukan angka, tidak ditentukan dengan statistik.
Penjelasan dr Berlian: Betul, karena itu satu nyawapun sangat berharga, kita harus cegah agar tidak tertular. Sakit COVID-19 itu tidak enak, apalagi kalau sampai meninggal.
8. Luna menguatkan lagi bahwa yang meninggal adalah karena komplikasi, bukan karena virus corona sendiri, yang diaminkan oleh drh Indro.
Penjelasan dr Berlian: Atas dasar itu Luna menyimpulkan agar kita jangan panik. Betul kita tak boleh panik, tapi juga tidak boleh abai. Dan jangan atas dasar yang salah.
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya.
Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini. (*)