Viral Jenazah ABK Indonesia yang Bekerja di Kapal China Dibuang ke Laut, YouTuber Korea Selatan: Diperlakukan Seperti Budak

By Alsabrina, Kamis, 7 Mei 2020 | 12:06 WIB
Media Korea Selatan membagokan sebuah video dimana jenazah ABK asal Indonesia dibuang dari kapal China. (Tangkap layar Youtube MBC)

NOVA.id - Salah satu Youtuber Korea Selatan bernama Jang Hansol, mengartikan berita yang disiarkan channel televisi di Korea bernama MBC, ke bahasa Indonesia di channel YouTube-nya, Korea Roemit.

Pemberitaan tersebut ialah perihal pelanggaran hak asasi manusia orang-orang Indonesia yang bekerja di Kapal China yang saat ini sedang viral di Korea Selatan.

Hal tersebut karena pemberitaan itu menjadi viral di Korea dan banyak fans dari Indonesia meminta dirinya untuk mengartikan berita tersebut.

Baca Juga: Ternyata Susu Punya Peran Penting Selama Puasa, Ini Jumlah Kebutuhan Kalsium Per Hari Berdasarkan Usia

Sambil menonton pemberitaan tersebut di layar komputernya, Jang Hansol menjelaskan salah satu saksi yang menceritakan bagaimana buruknya lingkungan tempat kerjanya tersebut.

"Mereka itu bawa air minum, air mineral, tapi yang minum air mineralnya itu cuma nelayan China-nya, sedangkan nelayan orang Indonesianya itu disuruh minum air laut yang difilterasi," ungkap Jang Hansol menjelaskan berita TV MBC, dikutip dari channel YouTube Korea Roemit, Kamis (7/5/2020).

Kemudian, dalam pemberitaan di TV MBC tersebut juga tampak saksi yang wajahnya disensor dan menggunakan bahasa Indonesia, mengungkapkan kesehatannya terganggu akibat minum air laut tersebut.

Baca Juga: Dikabarkan Ikut Aniaya Tsania Marwa Hingga Dilaporkan Polisi, Pesinetron 90an Ini Dikenal Tempramental Sampai Buat Wulan Guritno Trauma

"Pusing, tidak bisa minum air itu sama sekali, pernah juga sampai ada dahak-dahak," ungkap kesaksian orang Indonesia yang berkerja di kapal tersebut.

Di samping itu, jam kerja dan tenaga mereka juga dikuras habis-habisan selama bekerja di sana.

Jang Hansol jelaskan berita dari TV MBC mengenai pekerja Indonesia yang bekerja di Kapal China. (tangkap layar Youtube Korea Reomit)

Baca Juga: Zaskia Gotik Kini Resmi Jadi Nyonya Sirajuddin Mahmud, Imel Putri Cahyati Sewot Saat Diminta Nasihat Pernikahan untuk Sang Biduan

"Dan saya kerja 18 jam, 30 jam berdiri kerja diselingi waktu 6 jam, alias waktu makan dan itu yang dihitung sebagai waktu istirahat," tambah saksi.

Jang Hansol menjelaskan bahwa orang Indonesia ini mau tak mau juga tunduk pada aturan kerja yang mengesampingkan hak asasi manusia ini.

"Tetapi mereka tidak bisa lepas dari lingkungan kerja yang tidak ada bedanya seperti lingkungan kerja budak," ungkap Jang Hansol.

Baca Juga: 19 Tahun Bersama dan Tak Pernah Diterpa Gosip Soal Rumah Tangganya, Maudy Koesnaedi Unggah Foto Jadul Saat Dirinya Dilamar Sang Suami

 

 

Bukannya mendapatkan gaji yang setimpal, upah yang didapatkan para nelayan Indonesia ini justru tak masuk akal.

"Lima di antara nelayannya setelah bekerja 13 bulan hanya dibayar 120 US Dolar, 1 juta 7 ratus ribu rupiah setelah kerja 13 bulan, atau 140 ribu Won, berarti gaji bulanannya itu Rp 100 ribu," ungkap Jang Hansol.

Hal yang paling buruk adalah jika meninggal karena sakit, mayatnya langsung dibuang ke laut.

Baca Juga: Sukses dan Bergelimang Harta, Siapa Sangka Via Vallen Sempat Ingin Akhiri Hidup karena Tak Tahan Dibully Netizen:

Pada pemberitaan di TV MBC tersebut, diperlihatkan pula video bukti ketika mayat dibuang ke laut.

Dikabarkan sudah 3 nelayan yang meninggal di kapal tersebut dan mayatnya menghilang dibuang ke laut yang tidak diketahui berapa kedalaman laut tersebut.

Sedangkan 1 orang nelayan Indonesia yang telah berhasil kabur, meninggal saat perjalanan ke rumah sakit di Busan karena mengalami sakit di bagian dada.

(*)

Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul Kesaksian Orang Indonesia Kerja di Kapal China, Upah Rp 100 Ribu Perbulan untuk 18 Jam Kerja Sehari, Minum Air Laut Hingga Dibuang ke Laut Jika Mati

 

Sahabat NOVA punya usaha dan ingin tambah ilmu agar lebih sukses? Atau mungkin sedang butuh penghasilan tambahan dan mau mulai berwirausaha?

Salah satu cara terbaik adalah dengan ikut berbagai pelatihan online di bidang kewirausahaan, seperti program We Learn dari organisasi internasional, UN Women.

Program ini gratis, alias tidak dipungut biaya. Tinggal daftar di sini dan siap-siap makin sukses berwirausaha!

Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya.

Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.