Bab pertama, “Understand-Inc Generation: Setiap Generasi Memang Berbeda”, memberikan gambaran mengenai latar belakang beberapa generasi sebagai faktor yang membentuk kepribadian setiap generasi dengan ciri khas masing-masing.
Dilanjutkan bab “When Millennials Rule: Aturan Main Baru” yang memberikan wawasan mendalam mengenai generasi milenial yang menempati jumlah terbesar dalam dunia kerja saat ini.
Bab ketiga, “Embracing Multi-generational Workforce: Mengatur Strategi Komunikasi Efektif”, memaparkan beragam tip komunikasi dan cara meminimalkan konflik dalam perusahaan akibat kesenjangan gaya komunikasi. Gaya komunikasi yang dibutuhkan kemudian dibahas pada bab “Rebranding: Merangkul Perubahan”.
Sebagai penutup, bab “Get Ready for Gen Z: Mempersiapkan Langkah Berikutnya” memberikan deskripsi mengenai generasi Z sebagai pelaku kerja potensial yang harus dipahami dan dibimbing di masa depan.
“Hasil riset yang kami lakukan di suatu bank lokal menunjukkan bahwa 20% dari dua puluh pemimpin yang konsisten melaksanakan tools yang kami berikan berhasil memiliki tim kerja yang sangat kondusif.
Para pemimpin tersebut menjadi lebih terbuka dalam hal komunikasi dan bekerja dengan sangat baik. Bagaimana dengan 80% selebihnya? Sisanya adalah pemimpin yang masih resisten dan baper dengan tim kerja yang tidak solid,” ujar Becky.
“Kami percaya setiap generasi istimewa dan memiliki keunikan masing-masing. Generasi baby boomers dan generasi X adalah pemegang jabatan penting di perusahaan saat ini, sedangkan generasi milenial maupun generasi Z adalah pemilik masa depan.
Sangat disayangkan bila potensi besar yang mereka miliki menjadi sia-sia karena tidak adanya pengertian dan komunikasi yang baik antargenerasi, termasuk bimbingan yang layak dari generasi sebelumnya.” tambahnya.