NOVA.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memutuskan untuk menjadi relwan uji klinis calon vaksin virus corona (covid-19).
Ridwan Kamil pun telah mekasanakan tahap pertama uji klinis vaksin tersebut di Puskesmas Garuda Kota Bandung, Selasa (25/08) kemarin.
Setelah itu, akan ada pemeriksaan tahap kedua yang akan dilaksanakan pada Jumat (28/08) mendatan, jika hasil pemeriksaan kesehatan dinyatakan aman untuk tahap selanjutnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Optimis Vaksin Virus Corona dari Jawa Barat Bisa Diedarkan Mulai Awal 2021
Meskipun kini sedang menunggu tahap kedua, Ridwan Kamil mengaku tak akan menurunkan intensitas kesehariannya sebagai pejabat publik.
"Setelah ini kami tetap akan melakukan kegiatan seperti biasa. Tidak ada perubahan, tetap jaga jarak, tetap pakai masker."
"Hanya nanti dalam prosesnya kalau ada gejala, harap segera dilaporkan. Jadi dari penjelasan, pada dasarnya proses ini tidak mengubah gaya hidup sehari-hari," kata Ridwan Kamil usai pemeriksaan kesehatan, Selasa (25/08), dikutip dari Kompas.com.
Meski demikian, ia mengaku akan lebih teliti dalam menjaga kondisi fisiknya. Selain itu, pengawasan juga dilakukan oleh tim dokter.
"Jadi saya tidak akan merubah apapun, kecuali lebih introspeksi saja, menghindari pola yang membuat saya sakit, yang sebenarnya bukan karena vaksin, tapi nanti malah tertuding pada vaksin. Jadi kita mawas diri saja," kata nya.
Ia berharap, keterlibatan para pejabat di Jawa Barat sebagai relawan uji klinis bisa membuat masyarakat lebih yakin tentang uji vaksin ini.
Baca Juga: Sambut New Normal, Ridwan Kamil dan Azwar Anas Ungkap Strategi Pariwisata Daerah
Ia pun optimistis hadirnya vaksin ini menjadi titik terang akhir dari pandemi covid-19.
Sebelum jadi relawan uji vaksin virus corona, pria yang sering disapa Emil itu sempat menemui ibundanya untuk meminta nasihat.
"Nasihat dari Ibu saya, kalau ada rebutan rezeki, rakyat di depan, pemimpin belakangan. Kalau ada ramai kekhawatiran, sebaliknya pemimpin yang di depan duluan, baru rakyat belakangan," katanya, dilansir dari Kompas.com, Senin (24/08).
Lebih lanjut, Emil mengatakan bahwa pihak keluarga sempat merasa khawatir terhadapnya.
Baca Juga: Anak Bosan Makan Menu Rumahan? Ini Cara untuk Menyiasatinya
"Wajar karena belum pernah, jadi ada sekian persen rasa was-was yang masuk akal. Yang rada was-was Ibu Cinta sebetulnya. Besok Bu Cinta nganter, tapi setelah masuk ruangan harus steril," ujar Emil.
Untuk mengikis kekhawatiran itu, ia sempat mendapat pembekalan materi dari ketua tim uji klinis Unpad Kusnandi Rusmil.
"Tapi karena sudah 2 jam dikuliahi oleh Prof Kusnandi, semua was-was karena tidak mengetahui ilmunya menjadi lebih tenang. Sehingga sekarang tidak was-was tapi lebih pada persiapan fisik supaya pas dilakukan kondisinya prima," kata Emil.
Menurut dia, proses ini patut disyukuri mengingat produksi vaksin dilakukan di negeri sendiri.
"Harus disyukuri, ternyata Indonesia bisa memproduksi sendiri. Jadi kita enggak beli barang jadi yang nanti dipermainkan segala rupa. Tapi kita memproduksi yang pabriknya ada di Jabar," kata dia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)