NOVA.id – Rayakan Hari Kontrasepsi Sedunia 2020, DKT Indonesia selenggarakan #SadarBerkontrasepsi di Tengah Pandemi.
Lewat acara ini, disampaikan fakta menarik bahwa setidaknya akan ada peningkatan terhadap kehamilan tidak direncanakan secara global.
Setidaknya, sebesar 11,4 juta kehamilan tak direncanakan akan terjadi selama 2020-2021 apabila melalui skenario pandemi terbaik.
Baca Juga: Benarkah Pil KB Bikin Gairah Bercinta Berkurang? Inilah Faktanya
Namun bila pandemi semakin memburuk, setidaknya 20,4 kehamilan tak direncanakan akan terjadi.
Pada kesempatan yang sama, DKT Indonesia juga secara resmi meluncurkan Pil KB Elzsa untuk menjawab kebutuhan perempuan modern masa kini yang masih ragu terhadap penggunaan kontrasepsi.
Biasanya, para perempuan merasa takut dengan efek samping kontrasepsi yang berkaitan dengan gaya hidup seperti kenaikan berat badan, timbulnya jerawat, dan juga menstruasi tidak teratur.
Baca Juga: Lepas Alat Asing dari Tubuhnya, Mulan Jameela: Mas Dhani Maksa Banget!
Melati Gultom, Brand Manager Pil KB Elzsa mengungkapkan, “Salah satu alasan perempuan enggan untuk menggunakan kontrasepsi adalah dikarenakan ketakutan akan efek samping yang ditimbulkan.”
“Untuk itu, kami menghadirkan inovasi terbaru berupa Pil KB Elzsa yang mengandung hormon kombinasi Cyproterone Acetate dan juga Ethinylestradiol sebagai solusi bagi perempuan modern untuk merencanakan keluarga tanpa worry adanya efek samping.”
Menurut Melati, penggunaan Pil KB ini secara teratur dapat membantu untuk menjaga keseimbangan hormon pada perempuan sehingga menstruasi lebih teratur dan juga memberikan manfaat tambahan pada kesehatan kulit.
Baca Juga: Wujudkan Keluarga Berencana, 8 Metode Kontrasepsi Ini Wajib Diketahui
“Cyproterone acetate yang terdapat dalam Pil KB Elzsa dapat menghambat pengaruh androgen yang juga diproduksi perempuan sehingga dapat mengatasi penyakit yang disebabkan oleh peningkatan produksi androgen atau sensitivitas tertentu terhadap hormon-hormon ini,” jelas Melati.
Selain memberikan efek kontrasepsi berupa penghambatan ovulasi dan perubahan-perubahan sekresi leher rahim, Pil KB kombinasi estrogen/progestogen juga mempunyai sifat positif.
Sifat positif tersebut adalah siklus menstruasi menjadi lebih teratur dan nyeri menstruasi serta darah haid berkurang.
Baca Juga: Awas, Inilah Tanda Kita Salah Pilih Alat Kontrasepsi!
“Berkurangnya darah haid menyebabkan berkurangnya defisiensi zat besi,” imbuh Melati.
Selain itu, pada kesempatan ini DKT Indonesia juga memberikan donasi berupa 1.000 pcs Pil KB Andalan Laktasi kepada para Ibu menyusui di wilayah Aceh, Medan, dan Banjarmasin melalui program 1.000 Kebaikan Ibu Andalan untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi bagi Ibu menyusui di masa pandemi di ketiga wilayah tersebut.
“Setiap ibu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Menyusui dan keluarga berencana adalah dua bagian besar yang umumnya dipikirkan para ibu untuk membuat keluarga yang berkualitas,” kata Melati.
Baca Juga: Ingin Tunda Punya Momongan? Begini Cara Pilih Kontrasepsi yang Tepat!
Namun, banyak hal yang menjadi faktor penghambat, salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap kontrasepsi, minimnya pendidikan KB, stress, dan alasan lain.
“Melalui program 1.000 Kebaikan Ibu Andalan kami ingin berbagi kepada Ibu menyusui di wilayah tersebut untuk memenuhi KB mereka khususnya di masa pandemi ini,” tutup Melati.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)