Cegah Second Wave Seperti Beberapa Negara di Dunia, Disiplin Protokol Kesehatan Jadi Kunci

By Nana Triana, Senin, 16 November 2020 | 19:23 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito (Dok. Covid-19.go.id)

NOVA.id - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengingatkan masyarakat Indonesia untuk selalu waspada terhadap fenomena second wave pandemi Covid-19.

Second wave atau lonjakan kedua adalah tren kenaikan kasus yang kembali memuncak setelah melandainya kurva penambahan kasus Covid-19.

“Bahwa lonjakan kasus, merefleksikan kenaikan kasus aktif atau orang yang sakit, baik yang tengah menjalani isolasi atau dirawat akibat Covid-19," kata Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).

Wiku pun kembali mengingatkan, menurut World Health Organization (WHO), gejala Covid-19 akan muncul atau dapat dirasakan setelah 5 atau 6 hari dari terpapar virus Covid-19. Bisa juga, dapat dirasakan setelah 14 hari, bahkan terkadang tidak tampak sakit. 

Baca Juga: Jangan Panik, Jika Anak Positif Covid-19 Segera Lakukan Penanganan Ini!

Pada umumnya, ada dua istilah untuk membedakan pasien Covid-19. Di antaranya, asimtomatik yang berarti dapat menularkan tanpa menunjukkan gejala apapun dan presimptomatik orang yang masih dalam tahap pengembangan gejala atau berada dalam masa inkubasi.  

Wiku juga merujuk pada 3 penelitian, yaitu dari Kronbichler et al pada 506 pasien dari 36 studi (2020), He et al pada 50 pasien dari 114 studi (2020), dan Yu et al pada 79 pasien dari 3 Rumah Sakit di Wuhan China tahun 2020.

Ketiga penelitian itu menyatakan bahwa, kebanyakan penderita Covid-19 yang tidak bergejala adalah populasi berusia muda dan berpotensi menularkan orang-orang sekitarnya. 

"Hal ini fenomenanya juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil riset itu, apabila seseorang terlihat sehat, bukan berarti mereka terbebas atau tidak berada dalam kondisi sakit," tambah Wiku. 

Baca Juga: Prof Wiku: PSBB Transisi, Protokol Kesehatan Tetap Wajib Diterapkan saat Beraktivitas

Karenanya ia meminta masyarakat untuk terus menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Karena efektifitas penekanan risiko penularan akan lebih maksimal dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. 

"Saya himbau masyarakat jangan lengah, karena pandemi masih berlangsung. Dan saya apresiasi seluruh elemen, baik tenaga kesehatan, komunitas, pemerintah dan masyarakat karena kerjasamanya bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 sampai sekarang," kata Wiku. 

Untuk itu ingat selalu 3M ya Sahabat Nova, guna mencegah terjadinya lonjakan kedua Covid-19 di Indonesia.