2. Reaksi dari alergi
Bukan hanya bengkak, masalah lain yang ditemukan yakni Miss V yang memiliki ruam merah.
Sangat mungkin ini adalah reaksi alergi atau kepekaan terhadap suatu produk, seperti kondom lateks bahkan karena sperma.
Alergi sperma atau hipersensitivitas plasma mani adalah reaksi alergi langka terhadap protein yang ditemukan dalam sperma yang dapat menyebabkan kemerahan, pembengkakan, nyeri, gatal, dan terbakar di area genital, menurut International Society for Sexual Medicine.
Namun lebih sering pembengkakan setelah hubungan intim diakibatkan dari sensitivitas tubuh kita atau alergi terhadap iritasi umum seperti produk spermisida, wewangian, lateks, dan obat-obatan Miss V lainnya.
Untuk mencari tahu apa yang terjadi, Dr. Alyssa merekomendasikan terlebih dulu menghilangkan salah satu barang yang kita gunakan dan perhatikan bagaimana tubuh kita meresponnya.
Baca Juga: Miss V Mengendur Sesudah Melahirkan? Yuk Ikuti Cara Ini agar Kembali Kencang
3. Bakteri Vaginosis
Kondisi ini terjadi ketika banyak bakteri tertentu di dalam Miss V kita, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Mirip seperti gejala infeksi jamur, bakteri vaginosis (BV) biasanya menyebabkan keluarnya cairan yang berwarna abu-abu, bening, dan berbau amis, kata Alyssa.
Masalah bakteri vaginosis juga bisa terjadi tanpa gejala, artinya tidak menimbulkan gejala selain pembengkakan yang sudah terlihat.
Bakteri vaginosis secara teknis dapat hilang tanpa perawatan apa pun, jelas CDC.
Tapi jika kita mengalami salah satu dari gejala di atas, periksalah ke dokter.
Baca Juga: Stres dan Depresi Bisa Ditandai Jika Ada Gejala Ini Muncul di Miss V