Nova.id – Layaknya flu, infeksi Covid-19 juga mampu menyerang siapa saja, tanpa membedakan gender maupun usia.
Kondisi inilah yang akhirnya membuat pemerintah memberlakukan pembelajaran daring guna menekan risiko penularan virus di sekolah.
Risiko tertular Covid-19 tetap dialami anak, terutama jika ia tak sengaja berinteraksi atau mengunjungi tempat-tempat ramai yang berisiko penularan tinggi. Salah satu gejalanya pun tak jarang cukup mirip dengan penyakit ringan yang biasa dialami anak.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, sebuah penelitian baru di Kanada menemukan bahwa ribuan anak yang dites Covid-19, mengalami gejala umum seperti sakit perut, kehilangan kemampuan merasa dan membau, demam, dan sakit kepala.
Penemuan yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal tersebut, menunjukkan bahwa lebih dari 2.400 anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama periode 13 April – 30 September 2020 mengalami gejala kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa.
Baca Juga: Anak Mulai Bete di Rumah dan Rewel, Berikut Cara Mengatasinya
Sakit perut dan sakit kepala juga kerap menjadi gejala yang umum dirasakan oleh anak. Hampir 68 persen anak-anak dengan gejala ini juga mengalami demam dengan hasil tes yang positif. Penelitian juga menyebut, terdapat beberapa kombinasi gejala yang mampu memengaruhi hasil positif pada tes.
Pada anak-anak yang kehilangan penciuman dan indera perasa, ditambah dengan sakit kepala dan sakit perut, kemungkinan hasil tes positif terinfeksi virus corona 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak dan remaja dengan gejala tersebut.
Meski begitu, kemungkinan ini bukanlah patokan mutlak. Mengingat hasil positif lebih dominan ditemui pada remaja berusia 13-17 tahun, dibanding pada anak usia 1-4 tahun.
Pada beberapa kasus, terdapat juga kondisi di mana anak-anak tidak mengalami gejala tertentu. Inilah yang membuat para orangtua harus lebih waspada ketika mengajak anak bepergian ke luar rumah.
Baca Juga: Yummy Bites Meal Jadi Pilihan Sandra Dewi Berikan Asupan MPASI untuk Si Kecil
“Karena lebih dari sepertiga pasien anak-anak yang dites positif terinfeksi SARS-CoV-2 tidak menunjukkan gejala, maka menjadi tantangan untuk mengidentifikasi anak-anak yang kemungkinan terinfeksi,” kata dokter sekaligus penulis dari University of Alberta, Edmonton, dr Finlay McAlister.
Untuk itu, akan lebih bijak jika Sahabat Nova tidak bepergian dengan anak untuk sementara waktu, sembari tetap rutin dan patuh melaksanakan protokol kesehatan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, guna mencegah anak dan anggota keluarga lain terkena infeksi virus Covid-19.