NOVA.id - Jika Sahabat NOVA pernah bermain online game Among Us, pasti gak asing dengan istilah Impostor.
Ternyata ada sebuah sindrom yang bisa "menyerang" tubuh kita bernama Imposter Syndrome.
Imposter Syndrome atau yang lebih dikenal dengan sindrom kecenderungan untuk merasa tidak seperti diri sendiri.
Imposter Syndrome sendiri merupakan sindrom yang dialami seseorang yang tidak merasa yakin akan kemampuannya.
Menurut kajian US National Library of Medicine, hingga 82% penduduk mengalami Imposter Syndrome pada beberapa fase kehidupannya.
Data Statistik dari "2019 Imposter Syndrome Study" juga mengungkap, satu dari dua wanita mengalami Imposter Syndrome setiap hari atau secara berkala, membuktikan fakta bahwa kaum wanita kerap meragukan kemampuannya sendiri dengan menganggap dirinya sebagai pembohong dan meremehkan pengalaman dan keahlian pribadi.
Dr. Lim Boon Leng, Psikiater dari Dr BL Lim Centre for Psychological Wellness, mengungkapkan bahwa "Imposter Syndrome harus ditangani secara serius."
Baca Juga: Blak-blakan, Billie Eilish Akui Idap Sindrom Tourette Sejak Lama, Apa Itu?
"Perempuan yang mengalami Imposter Syndrome harus menyadari bahwa orang lain menghargai keahlian mereka, dan mereka bisa terus berkembang lewat proses."
"Di sisi lain, mereka bisa berbincang dengan orang yang dipercayainya agar memahami bahwa ketakutan mereka sebetulnya tidak beralasan."
Meski marak ditemui pada masyarakat luas, namun hal tersebut masih terbilang jarang dibahas di Asia khususnya di Indonesia.
Baca Juga: Diderita Anak Dede Sunandar, Berikut 8 Fakta Tentang Sindrom Williams
Oleh karena itu, melalui kampanye #RealDeal yang diprakarsai oleh Procter & Gamble, perusahaan Fast-Moving Consumer Goods bersama Lazada, mengulasnya lewat film pendek Vimeo yang mengisahkan kisah nyata dari seorang pebisnis asal Singapura, Yeo Wan Qing, yakni sosok pendiri perusahaan yang bermisi sosial, Hatch.
Yeo Wan Qing, mengatasi Imposter Syndrome setelah mengambil langkah berani untuk bersikap terbuka dengan orang-orang terdekatnya dan membahas segala kendala yang ditemuinya.
Melalui film pendek tersebut, P&G berinisiatif untuk turut memberikan pemahaman dan dukungan khususnya bagi para perempuan Indonesia yang mengalami sindrom tersebut, P&G mengajak mereka untuk terus percaya diri serta meyakinkan mereka bahwa mereka tidak berjalan sendirian.
Alexandra Vogler, E-commerce Senior Director, Asia Pasifik, Timur Tengah & Afrika, P&G mengungkapkan "P&G sangat berkomitmen terhadap kesetaraan dan inklusi."
"Lewat kampanye ini, kami ingin mengulas berbagai pergulatan wanita yang mengalami sindrom penyemu. Kisah-kisah mereka tak begitu banyak diketahui publik."
"Melalui film pendek ini, kami ingin menginspirasi masyarakat supaya mulai membahas Imposter Syndrome, dan mendukung orang-orang yang mengalaminya."
Baca Juga: Alami Sindrom Langka, Bocah 2 Tahun Ini Punya Tubuh Kaku bak Patung Hidup
Selain melalui film ini, kampanye P&G juga akan hadir di Lazada, tepatnya di lima negara Asia Tenggara, yakni Thailand, Filipina, Singapura, Indonesia dan Vietnam tepatnya pada bulan Mei dan Juni.
Sejumlah program eksklusif akan hadir dan melibatkan sejumlah produk unggulan P&G seperti Olay, Pantene dan Oral-B.
Peluncuran kampanye ini juga bertujuan untuk mengapresiasi para konsumen perempuan.
Baca Juga: Sering Kesemutan sebelum Tidur? Awas, Bisa Jadi Kena Sindrom Ini!
Diharapkan melalui kampanye ini dan kehadiran produk-produk P&G dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri para perempuan khususnya perempuan di Indonesia agar terus dapat percaya akan kemampuan dan potensi diri, serta terus berkembang menjadi versi terbaiknya tanpa ada rasa takut tidak beralasan dan keraguan.
Kampanye #RealDeal P&G di Indonesia ini akan berlangsung di platform e-commerce Lazada pada 31 Mei, dapatkan diskon ekslusif hingga 50% dan voucher spesial senilai Rp.165,000* (S&K berlaku).
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)