1. Akui perasaanmu
Kamu mungkin kerap mengabaikan kerasahan atau perasaan frustasi. Bahkan kamu berharap jika perasaan ini dapat segera hilang dari dirimu.
Nyatanya mengesampingkan perasaan ini justru tidak akan membantumu mengatasi midlife crisis.
Sebagai gantinya, perhatikan masalah yang mungkin membuatmu resah dan khawatir. Tidak ada salahnya untuk mengakui hal semacam ini.
Kamu juga dapat membicarakan kondisi ini dengan orang yang kamu percaya.
Jika kamu kurang yakin untuk melakukan hal semacam ini, menulis jurnal juga bisa menjadi pilihan.
Baca Juga: Bahaya untuk Kesehatan Mental, Ini Cara Menghadapi Quarter Life Crisis
2. Mengembangkan diri
Waktu terus berjalan dan tidak akan berhenti.
Seiring berjalannya waktu, usiamu tentu akan terus bertambah. Namun bukan berarti kamu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri.
Kehidupan masih belum selesai, masih banyak hal yang bisa kamu lakukan.
Banyak orang mengakhiri midlife crisis bukan dengan menyerah pada keterbatasan melainkan dengan menyadari potensi diri yang mungkin bisa dikembangkan.
Bahkan usia tidak dapat dijadikan batasan untuk berpakaian dengan cara yang berbeda, mengubah pola makan, hingga berkencan dengan santai.
Melakukan hal yang membuatmu bahagia dapat membantumu mengembalikan rasa percaya diri.
Bagaimana pun kamu hanya memiliki satu kehidupan dan manfaatkan ini dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga: Quarter Life Crisis: Hadapi Tanpa Stres, Lawan Hati Meringis