Penyakit beri-beri menyerang penduduk di Pulau Jawa yang membuat otot tubuh melemah. Jika ditekan jari otot tidak segera kembali kenyal seperti semula.
Gejala pelemahan otot ini disertai hilangnya nafsu makan. Akibatnya orang menjadi lesu dan hilang kesadaran bahkan meninggal karena serangan jantung.
Eijkman berhasil menunjukkan bahwa kondisi tersebut disebabkan makanan unggas yang menggunakan beras yang diberi pemutih.
Baca Juga: Menyebar Sangat Cepat, Dirjen WHO Sebut Vaksin Saja Tak Cukup Lawan Omicron
Eijkman yakin, polineuritis disebabkan oleh zat kimia beracun, kemungkinan berasal dari mikroorganisme pada usus akibat nasi dari beras yang diputihkan tersebut.
Penelitian Eijkman menunjukkan beras yang diputihkan yang menjadi kesukaan orang Jawa ternyata kandungan nutrisinya rendah.
Sedangkan beras yang digiling biasa justru lebih bernutrisi. Karena terdapat lapisan kecoklatan di beras yang terdapat zat gizi yang kemudian diberi nama vitamin B1.
Baca Juga: Waspada Efek Samping Vaksin Anak, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua