NOVA.id - Kondisi pandemi Covid-19, membuat angka kematian anak lebih memprihatinkan dengan kurangnya nutrisi.
Hal itu juga yang menyebabkan kekebalan imun lemah dan 12x lebih beresiko terkena Covid-19.
Bahkan, Carina Lukito, Owner dari Little Joy, mengatakan “Satu dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting, 1 dari 10 mengalami wasting (kekurangan berat badan) dan 1 dari 88 anak di Indonesia meninggal dikarenakan malnutrisi ini."
Sehingga melihat hal itu Little Joy Indonesia, lahir sebagai start-up DNVB (Digital Native Vertical Brand) baby commerce yang berkontribusi terhadap kecukupan dan perbaikan gizi anak di Indonesia, menuju generasi sehat dan cerdas.
"Dengan tim dokter anak, dan nutritionist berpengalaman lebih dari 10 tahun, kami hadir sebagai D2C baby super-app dengan konsep praktis dan bernutrisi untuk bunda milenial," katanya.
Pihaknya juga menghadirkan Bubuk MPASI Little Joy yang tersedia dalam 6 varian rasa mulai dari ayam, beef, hingga salmon.
Bubuk tabur MPASI dengan 100 persen bahan alami dan fortifikasi nutrisi ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak, yaitu vitamin zat besi dan D3 yang sangat penting dalam 1000 hari pertama perkembangan si kecil.
"Konsep bubuk tabur bernutrisi dapat dengan praktis mencampurkan bubuk MPASI Little Joy, dengan MPASI apa pun yang disiapkan atau yang sedang ingin dikonsumsi saat anak GTM," jelas Carina.
Selain penunjang dari segi makanan, Little Joy juga membangun komunitas ibu-ibu via media sosial program Little Joy Clinic, yang rutin memberikan informasi dan tanya-jawab untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness seputar perkembangan anak.
Baca Juga: Ibu Harus Tahu, Ini 2 Tips agar Bayi Makin Lahap Menyantap MPASI
Lebih lanjut, pihaknya juga berharap ke depannya, Little Joy bisa menjadi baby super app dengan mengembangkan lebih banyak produk seperti laktasi booster (ASI booster), teething rusk, nutritious instant mix drink, sensory utensils (untuk MPASI) dan baby and mom skincare dalam 3 tahun kedepan.
“Target kami akan jatuh ke 70 persen household middle‐to-low income dengan pasaran harga sekitar Rp3000‐Rp4000 sekali makan," tutupnya.