Penyakit Mulut dan Kuku Mewabah, Ini Bagian Tubuh Hewan Ternak yang Tidak Boleh Dikonsumsi

By Alsabrina, Sabtu, 18 Juni 2022 | 08:30 WIB
(Ilustrasi) Bagian paling aman dikonsumsi saat hewan terinfeksi PMK (dok. freepik.com)

NOVA.id - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak semakin menyebar luas. Sehingga, ada bagian tubuh hewan ternak yang tidak boleh dikonsumsi.

Ya, penyakit yang dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) ini disebabkan virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Masa inkubasi, sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejalanya, berkisar antara 1-14 hari.

Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.

Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengonfirmasi wabah PMK itu ditemukan seperti di Kabupaten Aceh, Jawa Timur dan 3 kabupaten di Jawa Tengah.

Bahkan berdasarkan informasi terbaru, wabah PMK sudah menjangkit kawasan kota Tangerang sampai Rembang.

Akibat wabah ini, tentu PMK memicu kekhawatiran bagi masyarakat ketika ingin mengonsumsi daging. Apalagi perayaan Idul Adha sudah semakin dekat.

Kekhawatiran masyarakat tampaknya mulai muncul ketika hendak mengonsumsi daging kurban seperti sapi atau kambing yang rentan terinfeksi PMK.

Lalu, apakah hewan ternak seperti sapi atau kambing yang terinfeksi PMK masih bisa dikonsumsi?

Baca Juga: Bolehkah Makan Daging Ternak yang Terkena PMK? Ini Penjelasan Mentan

Seperti diberitakan Kompas.com, 14 Mei 2022, Syahrul Yasin Limpo, Mentan RI menyampaikan bahwa sapi yang terinfeksi masih bisa dikonsumsi.

Hanya saja pada bagian-bagian tertentu lebih baik tidak dikonsumsi. Apa saja?

"Dengan prosedur tertentu hewan yang terkena PMK masih bisa dikonsumsi manusia, masih aman dikonsumsi" katanya.

Seperti kita tahu, PMK adalah penyakit yang menyerang hewan seperti sapi, kerbau, babi, kambing dan domba.

Penyakit PMK juga bukan termasuk penyakit yang mudah menular ke manusia.

Sehingga daging hewan yang terinfeksi masih aman dikonsumsi asalkan dimasak hingga matang.

Mengutip laman undip.ac.id, dijelaskan setelah hewan ternak disembelih terjadi proses rigor mortis yang mengakibatkan pH daging turun di bawah 5,9.

Penelitian menunjukkan pada kadar pH di bawah 5,9 virus penyebab PMK tidak lagi aktif.

Jika sapi sudah dipotong, bagian paling aman dikonsumsi adalah daging.

Baca Juga: Daging Qurban Idul Adha: Ini Batasan Aman Konsumsi Daging untuk Tubuh

Sementara untuk organ seperti sumsum tulang, kepala, tulang, limfoglandula (bagian di area pinggul) dan jeroan lebih baik dipisahkan dari daging dan tidak dikonsumsi.

"Tidak semua sapi yang disembelih, semua organnya bisa dikonsumsi."

"Sapi yang terinfeksi juga ada yang tidak menunjukkan gejala klinis atau bahasa kedokterannya adalah 'sub-klinis' atau mungkin memang belum sampai onset-nya (menunjukkan gejala)."

"Seperti yang kita ketahui onset-nya bisa sampai 14 hari," kata drh Dian Wahyu Harjanti, PhD, Koordinator Tim Satgas Pengendalian PMK dari Universitas Diponegoro.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr drh Slamet Raharjo, MP.

Dalam keterangannya kepada Kompas.com pada 15 Mei 2022, Slamet menyebut untuk hewan yang terkena PMK tidak hanya aman disembelih, tetapi dagingnya juga aman dikonsumsi.

"Dagingnya aman untuk dikonsumsi setelah daging dilayukan sampai pH daging turun menjadi sekitar atau di bawah 6, atau dibekukan atau dimasak sempurna," jelas dia.

Meski penyakit satu ini tidak berdampak signifikan pada manusia, namun dalam mengonsumsi dagingnya kita perlu berhati-hati sebagai langkah pencegahan agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Khawatir PMK, Pahami Bagian Sapi yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi