NOVA.id - Para pejuang alergi dapat kembali beraktivitas lebih cepat tanpa rasa khawatir dengan adanya obat pereda alergi yang bekerja dalam waktu 20 - 40 menit saja.
Salah satu obat alergi yang telah dikenal masyarakat Indonesia adalah Incidal-OD® (Once Daily), yang dikonsumsi sekali dalam sehari memungkinkan pejuang alergi untuk meminimalisasi ketidak-nyamanan yang diakibatkan oleh alergi yang dideritanya.
Saat ini, Incidal-OD® sudah menjadi produk ‘blue dot’ atau obat bebas terbatas.
Dalam sambutannya, Jeff Lai, Country Division Head Pharmaceuticals Bayer Indonesia mengatakan, "Sesuai visi kami: Health for All, Hunger for None, Bayer berkomitmen terhadap kesehatan dan kualitas hidup pasien, salah satunya dengan terus berupaya menyediakan akses yang luas terhadap pengobatan alergi bagi masyarakat Indonesia."
"Obat alergi dari Bayer yaitu Incidal-OD® saat ini telah menjadi obat bebas terbatas, artinya obat ini dapat dibeli tanpa resep Dokter dan dapat diakses secara mudah di seluruh apotik atau toko obat berijin di seluruh Indonesia."
Ia menambahkan, kemasan Incidal-OD® blue dot dibuat lebih praktis yaitu 1 strip terdiri dari 4 kapsul sehingga mudah dibawa ke mana saja.
"Seperti yang kita ketahui Incidal-OD® dari Bayer menjadi produk telah dikenal dan dipercaya dalam meredakan alergi selama bertahun-tahun."
"Kami terus berkomitmen membantu untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, tidak hanya lewat penyediaan akses tetapi juga aktif memberikan edukasi terkait Alergi kepada masyarakat, salah satunya lewat media massa dan kampanye di media sosial yang akan diluncurkan pada bulan November 2022,” tambah Jeff Lai.
Alergi merupakan suatu perubahan reaksi atau respon pertahanan tubuh yang menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat asing pemicu alergi. Zat-zat asing tersebut disebut dengan alergen.
Kekebalan tubuh atau antibodi menyerang apapun yang menurutnya dapat membahayakan tubuh, termasuk alergen.
Namun reaksinya kadang berlebihan dan malah menimbulkan hal-hal kurang nyaman bagi penderitanya.
Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Cat Rambut di Kulit Kepala, Wajah, dan Tangan
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi Klinik menjelaskan, "Alergi merupakan hal yang sering ditemukan pada pasien."
"Ada beberapa cara alergen masuk ke dalam tubuh, yaitu lewat inhalan (saluran napas), ingestan (saluran cerna), injektan (suntikan) dan kontak langsung dengan kulit."
"Respons pada alergi bisa berbeda-beda, tergantung dari sumber alergen dan bagaimana cara alergen itu masuk ke tubuh."
Reaksi alergi yang umum dijumpai, tambahnya, bisa berupa alergi kulit seperti urtikaria / biduran dan alergi pernafasan berupa rinitis alergi.
Di Indonesia, angka kejadian alergi berkisar antara 20% - 64%.
Laporan Omnibus survey yang dilakukan Nielson di tahun 2005 mencatat gejala alergi yang umum dijumpai berupa alergi kulit dan rinitis alergi yang mencapai 24%.
Insidensi dermatitis atopi di Indonesia di angka 23,67%.
Urtikaria dan rinitis alergi merupakan penyakit atopik yang paling sering muncul, dengan riwayat keluarga atopik positif sebesar 60,79%.
Prof. Iris menambahkan, gejala atau reaksi alergi memiliki tingkat keparahan yang bervariasi, mulai dari yang umum sampai yang parah (anafilaksis).
Reaksi umum Alergi bisa berupa: bersin dan hidung gatal, berair atau tersumbat (rinitis alergi); mata gatal, merah, berair (konjungtivitis); sesak napas dan batuk; ruam merah yang menonjol dan gatal; bibir, lidah, mata atau wajah bengkak; sakit perut, merasa sakit, muntah atau diare; kulit kering, merah dan pecah-pecah.
"Misalnya, salah satu cara melihat tingkat keparahan alergi bisa menggunakan SCORAD (Score of atopic dermatitis), suatu indeks yang bisa menilai derajat keparahan inflamasi Dermatitis Atopik dengan menilai luas luka, tanda inflamasi (eritema, indurasi, ekskoriasi, papul, likenifikasi), keluhan gatal dan gangguan tidur,” jelasnya.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Sisa Pestisida pada Bahan Makanan, Cegah Zat Berbahaya Masuk ke Tubuh
Komplikasi dari alergi tentu beragam tergantung dari bentuk reaksinya.
Rinitis alergi jika tidak diobati dapat menyebabkan sinusitis, otitis media, polip nasal, apnea.
Asma bronkial dapat berkomplikasi menjadi pneumotoraks, emfisema subkutan.
Dermatitis atopik bisa berkomplikasi menjadi infeksi sekunder yang disebabkan oleh Staphylococcus, eksim herpetikum, dermatitis kontak sekunder (karena antibiotik), dermatitis tangan (melalui kontak yang berlebihan dengan air).
Komplikasi atopi yang terjadi pada mata yaitu keratokonjungtivitis atopik, keratoconus dan katarak atopik.
"Berikutnya, meskipun jarang terjadi, alergi dapat menyebabkan reaksi yang sangat parah, yang disebut anafilaksis atau syok anafilaksis yang dapat mengancam jiwa. Hal ini bisa menyebabkan gagal napas akut dan dalam beberapa kasus yang parah ditemukan edema laring akut, bronkospasme, hipotensi, sianosis dan syok," tutur Prof. Iris.
Maka dari itu, manajemen Alergi yang tepat sejak dini sangat dibutuhkan. Salah satu bentuknya dapat dilakukan sendiri yaitu dengan mengubah gaya hidup, seperti menggunakan filter udara dan menghindari alergen.
Namun, yang lebih penting adalah pemilihan obat yang tepat sehingga penderitanya dapat meredakan gejalanya dengan lebih cepat dan kembali produktif tanpa gangguan.
Perawatan alergi mencakup obat seperti antihistamin untuk mengontrol gejala yang ada. Obat ini dapat digunakan saat alergi terjadi dan saat merasa gejala reaksi alergi untuk mencegah reaksi berlebihan.
Salah satu jenis anti-histamin yaitu Incidal-OD® dari Bayer.
Baca Juga: Ini Cara Menghilangkan Rasa Sabun dari Botol Minum, Ikuti Langkahnya
"Oleh karena itu, bagi pejuang alergi penting sekali untuk mengetahui faktor pemicu alerginya (alergen) agar bisa menghindar dari kemungkinan timbulnya gejala. Dan yang terpenting, selalu sediakan antihistamin yang tepat, seperti salah satunya adalah Incidal-OD® . "
"Misalnya seperti pada Biduran dan Rinitinis Alergi. Selain harus mengenali dan menghindari alergennya, pejuang alergi juga harus selalu sediakan antihistamin yang tepat dan bekerja cepat seperti Incidal-OD® sebagai obat darurat untuk mengantisipasi munculnya gejala alergi tanpa diduga," tutur Prof. Iris.
Dr. Gunawan Purdianto, MA Manager & Medical Expert – GM PT Bayer Indonesia menjelaskan, "Incidal-OD® dari Bayer adalah salah satu anti-histamin yang bisa digunakan untuk semua jenis alergi, baik alergi yang bersifat sering (daily) atau alergi musiman (seasonal)."
"Salah satu keunggulan Incidal-OD® adalah kecepatan mula kerja obat yang bisa dicapai dalam 20 - 40 menit saja. Maksudnya, penderitanya akan merasakan redanya alergi setelah 20-40 menitmengonsumsi Incidal-OD® ."
"Dengan demikian, penderita alergi bisa langsung kembali aktif dan produktif dalam kegiatan mereka kembali," jelas Dr. Gunawan.
Ia menambahkan, Incidal-OD® bekerja dengan menghambat pengeluaran senyawa histamin sehingga gejala-gejala alergi dapat ditekan.
OD sendiri merupakan kependekan dari Once Daily, yang berarti obat ini cukup diminum sekali dalam sehari untuk meredakan alergi, sehingga lebih memudahkan penderita alergi untuk kembali produktif.
"Kemudian yang juga perlu digaris-bawahi adalah Incidal-OD® minim atau hampir tidak ada risiko interaksi dengan obat-obatan lain. Dengan demikian, kami berharap ke depannya Bayer dapat terus dapat berkontribusi agar pasien alergi selalu mendapatkan pengobatan yang lebih tepat, lebih cepat, dan lebih nyaman," tutup Dr. Gunawan.
Baca Juga: Menurut Ahli, Begini Cara Menghilangkan Gatal di Tenggorokan dengan Bahan Rumahan
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)