NOVA.id - Pasangan Deva Mahenra dan Mikha Tambayong akhirnya resmi menikah pada Sabtu (28/01) di Pulau Dewata, Bali.
Pernikahan keduanya yang dihadiri oleh keluarga dan sahabat terdekat tersebut berlangsung dengan khidmat di The Ritz-Carlton, Nusa Dua, Bali.
Ternyata bukan tanpa alasan, mengapa Deva Mahenra dan Mikha Tambayong memilih Bali sebagai lokasi acara sakral mereka tersebut.
Menikah di Bali rupanya memang merupakan impian Deva dan Mikha, yang akhirnya dapat diwujudkan di hari yang berbahagia ini.
Konsep dan tema pernikahan Deva dan Mikha dihiasi dengan palet warna putih dan hijau, serta sentuhan rona kebiruan, yang merupakan warna favorit pasangan ini.
Dalam rangkaian pernikahannya hari ini, Mikha mengenakan 3 busana pengantin istimewa.
Yang pertama adalah kebaya nasional rancangan desainer Vera Anggraini. Kebaya ini berwarna perak kebiruan, senada dengan panorama laut yang menjadi latar lokasi pernikahannya.
Baca Juga: Ini Riders Sheila On 7 Sebelum Manggung! Ternyata Simpel
Busana kedua adalah busana spesial yang memiliki makna sentimental untuk sang pengantin wanita, karena gaun putih klasik dengan potongan A-line ini merupakan milik mendiang ibu Mikha, Deva Sheila Malaihollo, karya Samuel Wattimena.
Untuk gelaran resepsi pernikahan dan selebrasi after party-nya Mikha kembali berganti busana dengan mengenakan gaun putih dan gaun keemasan karya desainer kenamaan Jeffry Tan.
Dalam mewujudkan pernikahan impiannya tersebut, Mikha Tambayong merasa bersyukur karena Deva Mahenra sangat suportif dalam menentukan tema pernikahannya itu.
“Aku merasa beruntung karena aku dan Deva memiliki selera yang sama, jadi kami tidak menghadapi banyak kendala saat memilih vendor atau tema untuk pernikahan kami.
Deva juga sangatlah suportif dan mau terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan seputar pernikahan, sehingga aku merasa sangat terbantu,” ungkap Mikha saat ditanya tentang perencanaan pernikahannya melalui rilis yang diterima NOVA.
Lebih lanjut, Deva Mahenra mengaku jika proses persiapan pernikahannya itu terbilang sangat singkat.
“Proses persiapan pernikahan kami terbilang cukup mepet dalam hal waktu, terlebih karena kami juga harus menyelesaikan berbagai proyek pekerjaan sembari mengurus perencanaan ini.
Tapi untungnya karena dibantu oleh manajer pribadi kami masing-masing, serta tim Hilda by Bridestory, kami senantiasa bersemangat dalam menjalani proses wedding planning ini,” jelas Deva. (*)